PSG menang atas Angers dengan skor 2-1 dalam laga lanjutan Ligue 1 pekan ke-10, Sabtu 16 Oktober 2021. Meski demikian, pelatih Paris, Pochettino tetap menerima 'lampu kuning'.
PSG seharusnya dapat membuat gol lebih banyak ke gawang Angers. Idealnya begitu secara statistik.
Namun, hasil di lapangan justu berkata sebaliknya.
Jika menyaksikan laga dini hari tadi, PSG terlihat tampil dalam keadaan kurang maksimal.
Mbappe yang menjadi mesin utama serangan Paris harus menghadapi rapatnya pertahanan Angers.
Paris terus mencoba mencari ruang serang. Hampir seluruh pemain dikerahkan mengisi setengah lapangan lawan.
Bola diotak atik dari kaki ke kaki. Penguasaan bola PSG sebesar 73 persen. Mbappe dan kawan-kawan sangat mendominasi jalannya pertandingan.
Akan tetapi, permainan Paris tidak menemukan arah. Sisi sayap y4ang menjadi andalan tidak berfungsi sehingga permainan harus ditarik ke tengah lapangan. Taktik brilian tidak terlihat dalam mengatasi kebuntuan.
PSG malah kebobolan lebih awal oleh Fulgini di menit ke-36 memanfaatkan serangan balik. Kegagalan yang sama ditunjukan Paris dalam proses transisi.
Di sisi lain, Angers tampil cukup gemilang. Mereka sangat disiplin mendirikan pertahanan.
PSG semakin kehilangan petunjuk. Gol balasan baru bisa tercipta di babak kedua. Tepatnya pada menit ke-68 lewat sundulan Danilo mengonversi umpan dari Mbappe.
Paris baru bisa lega setelah wasit menunjuk titik putih meninjau kembali tayangan VAR yang memperlihatkan handsball dari pemain Angers di kotak.
Tanpa penalti, PSG bisa saja hanya mampu bermain imbang.
Ini menjadi kekhawatiran bagi pendukung. Sampai pekan ke-10, Pochettino tidak mampu meramu strategi tepat untuk membentuk gaya permainan PSG yang stabil dan teratur.
Memang, memiliki banyak pemain bintang dengan beragam karakter merupakan tantangan tersendiri bagi Pochettino.
Tetapi bagaimana alasan tersebut dapat berguna kepada klub yang sebentar lagi menghadapi Leipzig di lanjutan Liga Champions pekan depan?
Tren buruk PSG musim ini harus dihilangkan. Leipzig bukan lawan mudah.
Faktor keberuntungan Paris telah memasuki episode terakhir setelah kekalahan melawan Rennes dan nyaris berlanjut pada pertandingan dini hari tadi.
Pochettino mesti berpikir keras untuk membentuk filosofi tim. Tanpa itu, kemenangan apapun bagi PSG akan dianggap sebagai keberuntungan. Selain itu, Paris bisa menemui jalan sulit untuk menjuarai Liga Champions musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H