Lionel Messi melepaskan tendangan bebas secara sempurna untuk mengoyak jaring gawang Chile dalam pertandingan perdana grup A Copa America 2021. Namun, gol indah Messi tidak sepenuhnya meninggalkan kesan istimewa terhadap Argentina.
Laga Argentina melawan Chile dibuka meriah dengan menampilkan seremoni visual sebagai bentuk penghormatan terhadap legenda Argentina, Diego Armando Maradona yang berpulang pada November tahun lalu.
Lapangan stadion Olimpico Nilton Santos Rio de Janiero, Brazil, disulap layaknya panggung theater untuk menampilkan tayangan 3D Diego Maradona beserta cuplikan sang legenda mengangkat trofi Piala Dunia 1986.
Pembukaan memukau kepada Maradona cukup menguntungkan untuk menaikan mentalitas skuad Argentina menghadapi Chile yang dua kali menguburkan harapan Messi di final Copa America.
Mengusung formasi 4-3-3, Messi kali ini didampingi Lautaro Martinez dan Nicolas Gonzalez. Messi adalah jantung permainan Argentina. Skema serangan dibangun baik.Â
Sayangnya, peluang Argentina untuk membobol gawang Chile kebanyakan berakhir percuma. Ini menjadi pelajaran berharga kepada Nicolas Gonzalez dan Martinez.
Evaluasi pribadi striker Argentina Nicolas Gonzalez
Nico Gonzalez mengakui kegagalan dirinya pada pertandingan tadi. Kesesalan pemain Stuttgart ini mengacu salah satunya pada peluang emas di menit ke-79.
Menerima umpan Lionel Messi, Nico Gonzalez yang berlari tidak terkawal menerima posisi sempurna untuk meneruskan bola melalui sundulan. Tetapi, bola meluncur melewati mistar gawang Bravo.
"Saya memberi kritik kepada diri saya sendiri, saya banyak kehilangan. Kami memang harus lebih baik dalam penyelesaian. Saya marah tapi merasa senang dengan apa yang kami tunjukkan hari ini," ucap Nicolas Gonzalez dikutip dari RMC Sport usai pertandingan.
Pertandingan berjalan panas antar kedua negara. Argentina yang sudah unggul atas gol Messi harus menelan pil pahit setelah wasit memberikan tendangan penalti atas pelanggaran terhadap Arturo Vidal di kotak terlarang.
Kiper Emiliano Martinez berhasil membendung eksekusi Vidal, namun Eduardo Vargas sigap menyambar muntahan bola untuk menyamakan kedudukan.Â
Pertandingan rumit Argentina, tetapi harapan masih terbuka di babak penyisihanÂ
Argentina menghadapi kesulitan ditambah penampilan gemilang Bravo mengawal gawang Chile. Kun Aguero yang masuk pada menit ke-80 menggantikan Lautaro Martinez tidak mampu mengubah keadaan. Skor imbang 1-1 bertahan hingga pertandingan berakhir.
"Pertandingan ini menjadi rumit bagi kami. Kami harus tenang, mengontrol penguasaan bola dan bermain lebih cepat. Penalti juga mengubah pertandingan," kata Lionel Messi usai laga dikutip dari ESPN.
Statistik ESPN, Argentina melepaskan 18 tendangan ke gawang, sementara Chile hanya melepaskan 5 tembakan. Sementara itu, Chile lebih baik dalam persentase penguasaan bola 49:51.Â
Skor sama kuat yang tidak diharapkan. Di atas ini semua, Argentina telah memperlihatkan kesolidan dan skema serangan mumpuni untuk mengancam pertahanan lawan.
Laga selanjutnya, Argentina menghadapi Uruguay. Lawan yang cukup berat, tetapi Argentina masih memiliki kesempatan untuk menyempurnakan laga penyisihan.Â
Messi beberapa waktu lalu mengungkapkan keinginannya saat ini berfokus untuk memberikan gelar Copa America kepada negara kelahirannya. Argentina akan lebih baik dari ini.
"Kami ingin menang, penting untuk memulai ini dengan kemenangan. Kami menghadapi lawan sulit, Uruguay juga akan sama rumitnya, dua pertandingan sulit dalam memulai Copa America," tambah Messi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H