Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Kenapa F1 GP Monaco Menjadi Populer? Ini Alasannya

23 Mei 2021   03:19 Diperbarui: 23 Mei 2021   05:50 2043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Formula 1 identik dengan kecepatan dan merek mobil ternama dunia. Tim dan pembalap bersaing merebutkan posisi di podium dalam tiap series.

Ketika lintasan balap Formula 1 bergeser ke Monaco, pertanyaan berubah. Ini bukan tentang siapa yang tercepat di lintasan.

GP Monaco berbeda dari series lainnya dan memiliki suguhan menarik yang secara khusus memberikan nilai tambah bagi Formula 1.

Keterampilan pembalap diuji

Di GP Monaco, kecepatan bukan segalanya karena lintasannya yang berbahaya. Pembalap diuji untuk mengendalikan mobil di atas ruas jalan raya yang sempit.

Karakter jalan menurun, tikungan tajam di beberapa titik dengan pembatas jalan baja di samping kiri dan kanan. GP Monaco mendefinisikan balapan jalan raya yang sesungguhnya.

Mantan juara dunia F1 Nelson Piquet mengatakan balapan di GP Monaco seperti bersepeda di dalam rumah. Dengan tingginya tantangan terhadap pengemudi, maka kemenangan di GP Monaco bernilai dua kali lipat dari series lainnya.

Paling tidak, pembalap harus memastikan kendaraannya tidak terjun ke laut mediterania di pinggir lintasan.

Lewis Hamilton saat sesi latihan bebas di GP Monaco. (Foto: Jiri Krenek/Mercedes-AMGF1)
Lewis Hamilton saat sesi latihan bebas di GP Monaco. (Foto: Jiri Krenek/Mercedes-AMGF1)

Pemandangan indah kota Monte Carlo

GP Monaco sudah ada sejak 1929. Balapan ini bisa dibilang satu-satunya series dengan penampilan lanskap perkotaan yang memesona. Penonton layar kaca seperti diajak liburan visual.

Keindahan laut mediterania, tikungan hairpin, kapal pesiar, istana kerajaan dan suasana dalam kota Monte Carlo akan memanjakan mata. Sementara penduduk setempat dapat menyaksikan balapan dari apartemen atau teras rumah.

Pemandangan istimewa seperti ini tidak bisa disaksikan di sirkuit lain, sekalipun sirkuit jalan raya dimainkan di GP Melbourne, GP Singapura, dan GP Baku.

Monte Carlo, Monaco. (Foto: LAT Images/Mercedes-AMG F1)
Monte Carlo, Monaco. (Foto: LAT Images/Mercedes-AMG F1)

Tidak ada salip-menyalip, tidak masalah

Di balik popularitas dan sejarah panjangnya untuk kompetisi balap mobil, GP Monaco menerima sejumlah kritik. 

Di sini, pembalap tidak punya banyak pilihan selain menyetir dengan sangat hati-hati. 

Juara bertahan Lewis Hamilton mengakui keindahan Monaco saat balapan. Namun, ia memandang GP Monaco harus berubah karena sulitnya melakukan salipan.

"Kita selalu punya format yang sama setiap tahun. Ini memang tempat terindah yang didapatkan selama balapan. Tetapi, sekarang kurang menarik bagi penggemar. Ini balapan dengan pekerjaan sulit dan panjang yang harus dilakukan," kata Lewis dikutip dari planetf1.com.

Kekesalan Lewis cukup beralasan mengingat pentingnya keberlangsungan F1 di masa mendatang.

Ketika mobil banyak melakukan transformasi agar semakin cepat, diikuti perubahan ukuran mobil semakin panjang, GP Monaco justru bertahan selama puluhan tahun dengan karakter lawas berupa jalanan sempit.

GP Monaco. (Foto: Valdrin Xhemaj/EPA/Irish Times)
GP Monaco. (Foto: Valdrin Xhemaj/EPA/Irish Times)

Tetapi, di atas itu semua, lintasan unik GP Monaco dapat menawarkan peristiwa tidak terduga yang mengubah banyak prediksi awal. 

Sekali lagi, ini adalah tempat indah dan waktu yang tepat untuk menguji pembalap dalam menunjukkan kemahiran dan kesabaran masing-masing saat mengendalikan mobil.

Kesalahan perhitungan saat melewati tikungan akan mengubah keadaan menjadi buruk

Pada tahun 2019, pembalap tim Williams, Robert Kubica yang terlibat insiden kecil dengan Antonio Giovinazzi di tikungan 19 membuat sejumlah pembalap terjebak macet selama beberapa detik. Pembalap Ferrari Charles Lecrerc yang ikut terjebak di sana akhirnya tidak melanjutkan balapan.

Kepadatan dan kemacetan selama balapan di satu sisi menjadi hal aneh bagi kompetisi F1 yang menjanjikan kecepatan, sedangkan di sisi lain menjadi topik menarik untuk diceritakan di media sosial yang juga bagian besar dalam menentukan keberlangsungan F1.


GP Monaco 2021 berlangsung pada malam nanti. 

Charles Lecrerc punya kesempatan untuk melupakan insiden pada 2019 silam. Ia akan start di tempat pertama, menyusul Max Verstappen di tempat kedua dan juara bertahan Lewis Hamilton secara mengejutkan start di posisi ketujuh.

Apakah Leclerc bakal mencatatkan kemenangan pertama di rumahnya? Apakah para pembalap dapat membawa pulang kendaraan masing-masing dalam keadaan utuh malam ini? Mungkin ya, mungkin tidak.

Penulis: Efrem Siregar

Link foto: [1] [2] [3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun