Pemandangan istimewa seperti ini tidak bisa disaksikan di sirkuit lain, sekalipun sirkuit jalan raya dimainkan di GP Melbourne, GP Singapura, dan GP Baku.
Tidak ada salip-menyalip, tidak masalah
Di balik popularitas dan sejarah panjangnya untuk kompetisi balap mobil, GP Monaco menerima sejumlah kritik.Â
Di sini, pembalap tidak punya banyak pilihan selain menyetir dengan sangat hati-hati.Â
Juara bertahan Lewis Hamilton mengakui keindahan Monaco saat balapan. Namun, ia memandang GP Monaco harus berubah karena sulitnya melakukan salipan.
"Kita selalu punya format yang sama setiap tahun. Ini memang tempat terindah yang didapatkan selama balapan. Tetapi, sekarang kurang menarik bagi penggemar. Ini balapan dengan pekerjaan sulit dan panjang yang harus dilakukan," kata Lewis dikutip dari planetf1.com.
Kekesalan Lewis cukup beralasan mengingat pentingnya keberlangsungan F1 di masa mendatang.
Ketika mobil banyak melakukan transformasi agar semakin cepat, diikuti perubahan ukuran mobil semakin panjang, GP Monaco justru bertahan selama puluhan tahun dengan karakter lawas berupa jalanan sempit.
Tetapi, di atas itu semua, lintasan unik GP Monaco dapat menawarkan peristiwa tidak terduga yang mengubah banyak prediksi awal.Â
Sekali lagi, ini adalah tempat indah dan waktu yang tepat untuk menguji pembalap dalam menunjukkan kemahiran dan kesabaran masing-masing saat mengendalikan mobil.