Setelah diperkenalkan, bio sneaker disiapkan untuk memasuki tahap komersialisasi.
Bio sneaker ramah lingkungan
Bio sneaker adalah produk ramah lingkungan karena dapat terdegradasi secara alamiah, menyatu dengan bumi.
Temuan ini sekaligus menyikapi masalah terhadap material komposit berbasis serat sintetis yang dinilai merusak lingkungan. Â
Selain ramah lingkungan, pemanfaatan biosilika dalam negeri diklaim dapat mengurangi impor silika dan meningkatkan TKDN.
Praktisnya secara ekonomi, pendapatan industri penggilingan padi bakal bertambah banyak. Gundukan sekam yang selama ini dianggap tidak bernilai akhirnya memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kebangkitan industri kecil menengah
Wakil Ketua Kadin bidang Perindustrian Johnny Darmawan mengatakan, produksi bio sneaker karya anak bangsa ini akan memacu kebangkitan industri kecil menengah yang berbasis research and development (RnD).
"Bio sneaker dikembangkan oleh wirausaha muda yang didukung Balitbang Pascapanen Kementerian Pertanian. Yang menggembirakan bahan baku hampir 100 persen berasal dari pohon dan serat alam lokal. Hal ini berpeluang menjadi pasar lokal dan global," kata Johnny dalam acara peresmian.
Kadin, ujarnya, mendorong tumbuhnya industri kreatif, utamanya di dunia usaha inovatif di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa perbaikan dan pencipatan produk baru, proses baru, material baru, alat baru dan metode baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.Â
Pada tahun 2019 ada 17 subsektor ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp 1105 triliun pada PDB nasional. Capain ini menempatkan Indonesia pada posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam ekonomi kreatif.
Tantangan produksi massal
Selain memenuhi pasar dalam negeri, bio sneaker didorong supaya menembus pasar global.Â
Rencananya, bio sneaker buatan Indonesia bakal dipamerkan dalam ajang fashion show di Paris, Prancis pada tahun ini. Dengan begitu, bio sneaker berpotensi mengalami peningkatan permintaan.Â