Namun, setelah Inggris meninggalkan UE pada 2020, perjanjian Bay of Granville tak lagi berlaku, diganti dengan perjanjian perdagangan dan kerjasama UE-Inggris.
Jersey adalah negara dengan status crown dependencies dari Inggris. Mereka memiliki kedaulatan untuk menjalankan pemerintahan, hukum dan memiliki majelis legislatif. Untuk urusan luar negeri, Jersey diwakilkan oleh Inggris.Â
Uniknya, Jersey bukan bagian dari Inggris dan juga bukan anggota Uni Eropa. Bisa dibayangkan, betapa pusingnya pemerintah Jersey berada di antara ketegangan Inggris dan Prancis selama masa transisi Brexit.Â
Jersey memang melekat pada Inggris, tetapi nelayan Jersey selama ini memiliki hubungan baik dengan nelayan Prancis.Â
Secara lokasi, letak pulau Jersey lebih dekat ke Prancis ketimbang Inggris. Pasokan listrik juga berasal dari kabel bawah laut Prancis. Berpihak ke siapapun, mereka sudah terlibat jauh dalam ketegangan politik di Eropa.
Pemerintah Jersey sendiri sudah meminta masalah perizinan penangkapan perikanan diselesaikan dengan perundingan ketimbang berlarut-larut menggelar aksi protes. Demikian juga pemerintah Inggris dan Prancis berupaya untuk menyelesaikan masalah tanpa harus konfrontasi.
Namun, konflik perairan Jersey tampaknya bakal berlangsung panjang mengingat Inggris dan Uni Eropa sama-sama memegang kepentingan yang sama di perairan Inggris.
Sungguh menjadi pertanyaan, bagaimana Inggris dan Eropa menjadi "bermusuhan" hanya dalam beberapa bulan setelah "perceraian". Seperti tak ada kenangan indah. Ikan di laut pun bingung melihat politik pasca Brexit.
Masalah kelautan menjadi topik paling serius dalam negosiasi perdagangan Inggris dan UE. Ikan di laut bebas berkelana ke mana mereka mau tanpa menunjukan identitas atau paspor. Tetapi, Inggris dan Eropa memiliki aturannya.
Dalam perjanjian perdagangan baru, Inggris dan Brussel mencapai kesepakatan bahwa 25 persen hak penangkapan ikan kapal UE di perairan Inggris akan dialihkan kembali ke Inggris sampai 2026.Â
Sekarang, adalah masa penyesuaian bagi para nelayan, setelah itu Inggris memegang kendali penuh atas perairan mereka.