Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa sepak bola Eropa terbuka dan inklusif bagi siapapun tanpa memandang latar suku, agama, atau jenis identitas lainnya.Â
Uniknya, Al Khelaifi sebenarnya mantan pemain tenis dan juga saat ini memegang posisi sebagai Presiden Federasi Tenis Qatar. Ia terlibat dalam sepak bola ketika Qatar Sports Investment yang dipimpinnya membeli PSG pada 2011 silam.Â
Selain itu, Al-Khelaifi juga sebenarnya membangun PSG sebagai klub besar lewat kucuran dana besar. Bila menyimak pernyataan pers ECA di atas, justru Al-Khelaifi saat ini dipercaya untuk mengembalikan sepak bola Eropa agar tak sekadar memikirkan keuntungan finansial.Â
Nasser Al-Khelaifi dikenal sebagai pendiam, rendah hati dan sederhana. Presiden klub tenis Nice Giordan, Bruno Raffaitin mengisahkan dirinya pernah melakukan kekeliruan dalam memesan mobil saat timnya hendak pergi bertanding.Â
Bruno adalah orang yang dekat dengan Al-Khelaifi sewaktu ia menjadi pemain tenis. Karena kesalahan Bruno itu, para pemain akhirnya berdesakan, termasuk Nasser Al-Khelaifi.
"Kami harus berdesakan di dalam Renault Espace yang kecil. Dia [Nasser Al-Khelaifi] memiliki tas di atas lututnya, disetel dengan buruk, tetapi dia tak pernah gentar atau mengatakan apa pun. Meski kami tahu dia punya uang, tapi Nasser tak pernah menunjukkannya," kata Bruno mengisahkan disadur dari sofoot.com.
Berikut Profil Nasser Al Khelaifi menyadur laman beinsports.com dan himpunan informasi dari Wikipedia:
Tempat/tanggal lahir: Doha, Qatar/12 November 1973Â
Jabatan sekarang:
Presiden Paris Saint-Germain
Komite eksekutif UEFA