Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSG Bikin Kesal, Neymar Bikin Geram, tapi Bisa Bikin Senang

14 April 2021   05:55 Diperbarui: 14 April 2021   05:57 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga leg kedua perempat final UCL, PSG v Munchen, Rabu, 14 April 2021. (Foto: Twitter/PSG_inside)

Paris Saint-Germain memastikan satu tiket ke putaran semifinal Liga Champions setelah sukses memaksa Bayern Munchen hanya membobol satu gol ke gawang mereka pada laga leg kedua perempatfinal Liga Champions dini hari tadi.

Meski kalah 1-0, Paris berhak menuju babak semifinal lantaran skor agregat 3-3 untuk keunggulan gol tandang Paris.

Tetapi, keberhasilan Paris ini terjadi dengan sangat mendebarkan. Perlu diingat, Paris punya riwayat menggelitik dalam fase knock-out Liga Champions.

Mereka pernah dipecundangi lewat aksi comeback Barcelona dan Manchester United dalam pertandingan leg kedua.

Leg kedua melawan Munchen juga nyaris berujung comeback.

Karena itu sejak Choupo Moting mencetak gol untuk Munchen, selanjutnya adalah pertaruhan hidup mati untuk Paris dan Munchen.

Kedua tim menunjukkan permainan terbaik mereka, saling jual beli serangan tersaji sepanjang pertandingan. Sayangnya, Paris kali ini mendapat nasib tak beruntung. 

Paris berkali-kali gagal mengonversikan peluang emas menjadi gol.

Yang paling menggemaskan adalah Neymar. Ia kesulitan membobol gawang Neuer meski sudah berhadapan satu lawan satu dengan sang kiper di kotak penalti.

Pada babak pertama, dua sepakan Neymar justru berakhir di benturan mistar dan tiang gawang. 

Peluang lainnya di babak kedua, Neymar berada terlalu jauh untuk bisa menyambut umpan pendek Di Maria yang sudah mengecoh Neuer.

Padahal, Neymar cukup memberi sentuhan kecil untuk menggeser masuk bola ke dalam gawang Munchen yang tak terkawal.

Lalu, Mbappe. Golnya sempat dianulir wasit karena dinilai berada dalam posisi offside. Gagal mencetak gol adalah tabiat Paris dalam mempertontonkan pertandingan paling mendebarkan. 

Kegagalan Neymar dan Mbappe untuk mencetak gol pada pertandingan tadi tentu menjadi beban tersendiri kepada awak Paris. Bukan hal mudah menciptakan peluang mengancam kepada Munchen.

Apalagi mereka harus waspada agar jangan sampai kehilangan bola. Jika saja Munchen berhasil mencetak satu gol tambahan, maka pupuslah harapan Paris musim ini dengan cara lucu yang tak terkirakan.

Karena itu, 10 menit terakhir babak kedua adalah momen krusial untuk kedua tim. Paris seharusnya bermain lebih bertahan, tetapi mereka tetap mempertunjukkan sikap tenang, tenang dan tenang. 

Sane melepas tembakan dari samping kotak untuk menggandakan skor untuk Munchen. Tenang, tendangannya masih melebar. Coman menyundul bola. Tenang, Coman tak lihai soal duel di udara. 

Sane kembali membuat peluang lewat umpan ke tengah kotak. Tenang, ada Navas yang punya tangkapan bak magnet sampai bahunya harus terkilir lantaran memaksakan tangannya terulur panjang.

Sementara itu Paris, di penghujung waktu, Neymar punya dua kesempatan untuk mencatatkan namanya di papan skor. Lagi-lagi, semua kandas. Masing-masing peluang digagalkan Neuer dan Hernandez.

Wasit Daniele Orsato akhirnya meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Denyut jantung Pochettino sepertinya kembali normal.

Meski kalah, secara keseluruhan, Paris berhasil menunjukkan kualitas permainan lebih baik dari sebelumnya. Proses terjadinya peluang adalah buah dari taktik brilian dan kerja sama apik Neymar, Mbappe dan Di Maria. 

Kemampuan untuk menggiring dan mengecoh pemain lawan membuat Paris mampu membukukan 10 tembakan percobaan, 3 di antaranya tepat sasaran. Jumlah ini lebih banyak dari laga sebelumnya hanya 6 tembakan percobaan.

Di sisi pertahanan, Paris juga memperlihatkan kesolidan yang sangat cakap untuk menutup ruang gerak pemain Munchen. 

Mereka mampu mengimbangi aksi pemain Munchen yang pada laga tadi mencatatkan 15 tembakan percobaan ke gawang Paris, jauh di bawah leg pertama sebanyak 31 tembakan percobaan.

Selamat untuk Paris Saint-Germain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun