Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jika Kuliah untuk Cari Kerja, Pikir Ulang Jadi Sarjana

29 Maret 2021   16:19 Diperbarui: 1 April 2021   09:16 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan demikian masuk akal. Ada banyak lulusan sarjana yang bekerja di perusahaan besar membantu roda perekonomian negara.

Yang selanjutnya terjadi adalah penyederhanaan makna. Orang pada akhirnya lebih menekankan "bekerja" sebagai implementasi memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bersama.

Orang-orang mungkin tertawa mendengar mahasiswa berkata tujuan ia kuliah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mbok, mikir kerja saja, negara sudah ada yang urus.

Kekeliruan ini terus dibiarkan dan seolah diamini oleh pejabat pemerintahan, ketika ada masalah datang, penyelesaiannya cenderung dilakukan dengan cara yang menyenangkan masyarakat meski sejumlah pakar menganggap cara tersebut tak tepat. Contohnya dapat ditemukan semasa pandemi Covid-19.

Pentingnya kehadiran negara

Ilustrasi mahasiswa. (Foto: Andrea Piacquadio/Pexels) 
Ilustrasi mahasiswa. (Foto: Andrea Piacquadio/Pexels) 
Pendidikan tinggi menuju jalan liberalisme. Ada kesan bahwa tujuan orang menempuh perguruan tinggi semata untuk memoles prestisius dirinya. Selain kesempatan untuk memperoleh lapangan pekerjaan, hal lain yang dikejar adalah gelar akademik supaya sah bersanding di antara namanya.

Saya teringat pada sebuah meme yang diunggah warganet Amerika dalam postingan yang membahas isu students loan dan peningkatan tajam biaya kuliah di sana.

Dalam meme itu, tertulis bahwa negara dahulu menyediakan pendidikan murah agar rakyatnya berkontribusi kepada negara. Tetapi sekarang negara menyadari bahwa orang-orang memanfaatkan pendidikan untuk keuntungan dirinya sehingga memasang tinggi biaya perkuliahan.

Meme tersebut mungkin dibuat untuk menghibur. Tetapi ini bisa digunakan sebagai refleksi terhadap pendidikan tinggi di Indonesia. Di mana kuliah memberi potensi keuntungan, di situ ada pertukaran yang pantas dilakukan.

Pandangan-pandangan di atas menganggap pendidikan adalah investasi untuk masa depan. Tentunya, investasi ini ditujukan untuk kesejahteraan diri sendiri, bukan untuk kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, beberapa mahasiswa sejak awal sudah menaruh ekspetasi memperoleh return besar ketika menempuh bangku perkuliahan. 

Ia sudah mantap berpikir bahwa setelah lulus harus dapat bekerja di perusahaan ternama dengan posisi menjanjikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun