Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea Lolos, Tuchel dan Thiago Silva Punya Peluang Bertemu Klub Lama yang Dicintai

18 Maret 2021   11:53 Diperbarui: 18 Maret 2021   14:41 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Tuchel kini menjadi pelatih Chelsea (Foto: Twitter/ChelseaFC)

Pelatih dan pemain Chelsea Thomas Tuchel dan Thiago Silva punya peluang reuni ke klub lama mereka Paris Saint Germain (PSG).

Peluang tersebut muncul setelah Chelsea memastikan tiket ke perempatfinal Liga Champions. Mereka unggul agregat 3-0 atas Atletico Madrid pada laga dini hari tadi.

Sementara itu, PSG sudah lebih dahulu memastikan langkah di perempat final setelah unggul 4-2 atas Barcelona pada pekan lalu.

Tuchel dan Thiago Silva sejauh ini berhasil mengantar Chelsea ke perempatfinal.

Akan tetapi, keduanya adalah orang-orang istimewa bagi pendukung Paris Saint Germain. 

Andai Tuchel dan Thiago Silva berhadapan dengan PSG, tentu ada perasaan emosional bercampur aduk.

Thiago Silva di PSG

Thiago Silva bergabung ke Paris pada 2012 silam. Sangking lamanya di Paris, pemain kelahiran Brasil tersebut merasa betah dan memilih untuk memiliki kewarganegaraan Perancis pada 2019 lalu.

Sebagai kapten PSG, ia mafhum betul karakter bermain PSG. Ia benteng pertahanan terbaik untuk sebuah klub.

Tapi keadaan berubah pada 2020 silam. Silva terlibat cekcok dengan Direktur Olahraga PSG Leonardo tentang perpanjangan kontrak.

Keadaan itu akhirnya memicu niat Silva meninggalkan Paris. 

Sementara pertimbangan bagi PSG, Thiago Silva yang habis kontrak dinilai gagal membawa PSG menjuarai Liga Champions. Pada musim lalu, PSG takluk 1-0 dari Bayern Munchen di laga final.

Padahal, dalam laga perempat final UCL lalu, Leonardo sempat menanyakan apakah Silva bersedia bermain untuk PSG sampai final dan dibalas "ya" oleh Silva. Namun, setelah final, Leonardo mengubah pemikirannya.

Thiago Silva saat membela PSG. (Foto: Twitter/PSG_inside)
Thiago Silva saat membela PSG. (Foto: Twitter/PSG_inside)

Keputusan Leonardo jelas tak diterima Silva yang sudah memberikan yang terbaik untuk penampilannya di Paris.

"Ini adalah situasi yang membuatku marah. Aku tidak suka cara itu dilakukan," kata Thiago Silva menjelaskan mengutip Goal.com.

Silva semakin yakin untuk pindah karena Edinson Cavani yang notabene top skor untuk PSG juga mendapat perlakuan tak sedap di PSG. Cavani sejak musim lalu jarang mengisi skuad utama PSG.

Alasan lain yang diakui Silva memberatkannya adalah faktor usia.

Dengan usianya 36 tahun kala itu, ia menyadari bahwa performa pemain berpotensi menurun di lapangan. 

Total, Thiago Silva mencatatkan 315 penampilan dan membantu PSG meraih 23 trofi.

"Dengan suporter, kami punya banyak rasa respect. Mereka memintaku untuk bertahan, tapi ini sudah keputusanku [...] Aku sebenarnya tak ingin pergi tapi keputusan sudah dibuat. Aku menghormati keputusan ini," ujar Silva yang pergi ke Chelsea dengan status bebas transfer.

Kepergian Tuchel juga sama seperti Silva

PSG memang memiliki tantangan serius dalam kancah sepakbola Eropa. Meski mengantongi banyak gelar domestik, namun Paris belum sekalipun mengangkat trofi Liga Champions.

Hal itu juga menjadi alasan manajemen PSG memecat Thomas Tuchel dari kursi kepelatihan. 

Kegagalan pelatih asal Jerman mengantar PSG menjuarai Liga Champions disebut menggoyang kursi kepelatihannya.

Tuchel menyusul Silva ke Chelsea setelah terdepak dari Paris pada akhir Desember 2020.

Thomas Tuchel kini menjadi pelatih Chelsea (Foto: Twitter/ChelseaFC)
Thomas Tuchel kini menjadi pelatih Chelsea (Foto: Twitter/ChelseaFC)

Seperti Silva, keluarnya Tuchel dari PSG ditengarai akibat perselisihan dirinya dengan Leonardo.

Tuchel saat itu disebut keberatan atas keputusan PSG melepas Thiago Silva dan Edinson Cavani. 

Karena komentar tersebut, Leonardo dilaporkan menegur Tuchel.

Leonardo pada akhirnya mengakui menyesal melepas Silva dan Cavani yang justru bersinar di Liga Inggris. 

Tetapi, ia berkilah keputusan melepas keduanya diambil lantaran masalah finansial, usia, dan momen untuk mengandalkan Marquinhos dan Kimpembe.

"Keputusan yang sulit diambil, kami bisa saja membuat kesalahan," kata Leonardo mengutip Daily Mail dilansir DetikSport.

Sebagai tim, PSG memang harus mengambil risiko besar lewat komposisi tim yang diisi deretan pemain kelas dunia. 

Kondisi tersebut membuat PSG sangat selektif sementara antar pemain harus bersaing keras untuk dapat masuk line-up tim. Gagal bersaing, ancamannya adalah karir. 

Pemain PSG rentan cabut karena masalah internal

Gelandang Adrien Rabiot pernah merasakan dinginya bangku cadangan PSG.

Secara performa Rabiot terbilang mentereng mengisi lini tengah. Namun, Paris juga memiliki gelandang terbaik seperti Marco Verratti, Leo Paredes, Julian Draxler, dan Angel Di Maria. 

Tak jarang, drama-drama internal menyeruak akibat Rabiot mulai jarang diturunkan. 

Konflik internal memantapkan Rabiot hengkang dari PSG ke Juventus dengan status bebas transfer pada 2019 silam. 

Konon pemberontakan internal kembali berulang diperagakan bek sayap Mitchel Bakker karena tak memiliki banyak kesempatan beramain di bawah asuhan Pochettino, laporan BolaSport.com mengutip Marca.

Perjuangan Silva melawan cedera

Tuchel dan Silva tentunya dahulu memiliki harapan besar membawa PSG sebagai kampiun Eropa.

Tetapi waktu telah berjalan dan keadaan sudah tak seperti dulu. 

Sekarang mereka harus fokus membawa Chelsea menjuarai Liga Champions. 

Atau mungkin saja Silva tak berpeluang satu lapangan dengan PSG mengingat dia tengah berjuang melawan cederanya saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun