Imbasnya, Uni Eropa terutama Italia kekurangan vaksin. UE merespon dengan mengeluarkan transparansi dan otorisasi pada 30 Januari 2021 yang berlaku sampai akhir Maret 2021.
Perdana Menteri (PM) Italia Giuseppe Conte pada Januari lalu sempat dibuat geram karena negaranya tertunda mendapat pasokan vaksin AstraZeneca dan Pfizer dan menuduh perusahaan tersebut melanggar kontraknya.
Italia adalah salah satu negara yang paling tertekan pandemi Covid-19. Total kasus di negara tersebut mencapai 2,9 juta kasus dengan rata-rata 18 ribu kasus harian selama 7 hari terakhir.
Mengutip European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), total kasus Covid-19 di Eropa per 4 Maret 2021 berjumlah 37,7 kasus. Lima negara terbanyak Rusia (4,2 juta) Inggris (4,1 juta) Prancis (3,7 juta) Spanyol (3,2 juta) dan Italia (2,9 juta)
Kasus Australia kecil dibanding UE
Berbeda dengan negara-negara di Eropa, angka kasus Covid-19 di Australia justru terbilang kecil.
Jadi, harap dimaklumi bahwa Uni Eropa melakukan prioritas terhadap negera anggota.
Australia relatif tak mengalami peningkatan berarti dalam kasus harian sejak awal tahun 2021. Pada 4 Maret 2021, kasus harian hanya bertambah 5 kasus, mengutip laporan Departemen Kesehatan Australia.
Keberhasilan Australia meredam penularan virus corona salah satunya berkat kebijakan lockdown.
Apa yang dialami Australia saat ini menjadi pertimbangan.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Italia menyebutkan, Australia tidak dinilai sebagai negara yang rentan dalam konteks pandemi Covid-19. Â Selain itu, jumlah dosis vaksin Covid-19 yang mau diekspor ke Australia juga terbilang besar.