Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Liar Liar", Ketika Pembohong 'Dikutuk' Menjadi Orang Jujur

27 Februari 2021   21:19 Diperbarui: 27 Februari 2021   21:45 3178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan film Liar Liar (Universal Studios via oftenofftopic.co.uk)

Film Liar Liar (1997) memberikan cerita yang mampu menghapus mitos-mitos menakutkan akan kejujuran. Bila selama ini banyak film menghadapkan orang jujur dalam dilema, film yang dibintangi komedian Jim Carrey ini menawarkan hal sebaliknya.

Film Liar Liar adalah film komedi yang menceritakan banyak lika-liku seorang Ayah bernama Fletcher yang diperankan Jim Carrey. Di awal jalan cerita, film ini sudah menunjukkan kesan menggelitik kepada penonton.

Max Reede (Justin Cooper), putra semata wayang Fletcher mendapat pertanyaan dari guru mengenai pekerjaan Ayahnya. Dengan sedikit riang, Max menjawab, "My dad's a liar (Ayahku seorang pembohong)"

Mendengar ucapan tersebut, sang guru sangat terkejut. Max melakukan kekeliruan. Setelah ditanya lebih lanjut, barulah si guru menyadari bahwa Max bermaksud mengatakan bahwa Ayahnya adalah seorang lawyer (pengacara). Bunyi 'liar' dan 'lawyer' dalam bahasa Inggris memang memiliki kemiripan sehingga sulit dibedakan apalagi penuturnya adalah anak-anak.

Profesi Fletcher sebagai pengacara mengharuskan dirinya sibuk menghadapi pelbagai kasus.

Kesibukan kerja ini membuat mantan istrinya Audrey (Maura Tierney) merasa kecewa sebab ia hampir tidak pernah meluangkan waktu untuk menemani Max. Sebaliknya, Fletcher kerap meminta Audrey untuk memakluminya.

Fletcher adalah pengacara lihai dengan taktik untuk memenangkan kasus di pengadilan. Bagi orang dewasa, berbohong bukan sesuatu yang harus dipersoalkan sebagai kesalahan moral. Meski ia terbiasa untuk melakukan kebohongan, ketulusan Fletcher menyayangi putranya adalah kejujuran.

Namun, bagi anak kecil seperti Max, kebohongan yang dilakukan Fletcher dan orang dewasa tidak dapat ditoleransi. Max hanya ingin bermain bersama Ayahnya. Janji itu harus ditepati, tetapi Fletcher sering mengingkarinya dengan alasan berkelit.

Bahkan saat Max berulang tahun, Fletcher yang berjanji datang ke perayaannya malah absen dan meminta Audrey untuk menjelaskan sebaik mungkin kepada Max supaya tidak kecewa. Sialnya, Fletcher kala itu menghadiri sesuatu yang agaknya sulit ia tolak, bercinta dengan rekan kantornya. Itu bagian khilafnya dan berhasil ia sembunyikan.

Seperti biasa dalam perayaan ulang tahun, Max diminta untuk menyampaikan harapannya. Ia sempat tertegun sedih karena sang Ayah tidak hadir di sana menemaninya. Audrey mengetahui suasan batin Max yang berduka dan menabahkan hati putranya.

Max akhirnya menyampaikan sebuah harapan yang akan mengubah jalan hidup Fletcher. Ia ingin sang Ayah tidak berbohong selama seharian.

Keinginan itu terkabulkan. Fletcher kesulitan untuk berucap bohong. Manakala ia mengucapkan sesuatu yang menyimpang, mulutnya menjadi komat-kamit tidak beraturan.

Membayangkan karakater Jim Carrey dengan ekspresi wajah aneh, kelucuan pun keluar dari alur film ini.

Fletcher menemukan masalah besar dengan perubahan ini. Menjadi orang jujur seperti kutukan terhadapnya yang biasa berbohong.

Pada saat bersamaan, ia sedang mendampingi kliennya Samantha, Ibu rumah tangga, yang menggugat harta gono-gini dalam jumlah besar dari sang suami Richard Cole yang sebelumnya sudah dirancang dengan skenario pengalihan.

Tibalah di hari persidangan. Fletcher yang sudah kacau dengan perubahan dirinya mulai frustasi. Suasana pengadilan menjadi tidak terarah karena usaha Fletcher untuk berbohong selalu gagal.

Samantha semakin terdesak dan bingung atas kelakuan Fletcher. Malahan, Fletcher membuka kebobrokan Samantha di pengadilan, disaksikan sang suami dan peserta persidangan.

Fletcher sadar ia tidak mungkin lagi bisa berbohong. Ia hanya bisa berbicara ketika berkata apa adanya, mengatakan yang sebenarnya.

Satu-satunya jalan, ia harus memanfaatkan bukti dan fakta yang ada. Dia akhirnya berhasil memenangkan perkara itu.

Namun, ada hal yang membuat dia bertentangan dengan Samantha yang meminta hak asuh terhadap anak-anaknya. Fletcher mengingat dirinya sebagai Ayah hanya memiliki satu-satunya harta berharga di hidupnya sekarang, putranya Max.

Sementara itu, di luar persidangan, Audrey yang kadung kecewa berat dengan kelakuan ingkar janji Fletcher memutuskan membawa Max pindah ke Boston mengikuti pacar barunya Jerry yang baru mengajukan lamaran terhadapnya.

Dengan perjuangan dramatis, ia akhirnya menemui Max dan Audrey.

Waktu 24 jam telah hilang yang berarti kutukan kejujuran itu dicabut dari Fletcher. Ia bisa melanjutkan untuk berbohong, namun tidak dilakukannya.

Kebohongan terlihat memudahkan Fletcher mendapat apa yang dia inginkan sekaligus menyandera dia saat berhadapan pada kebenaran.

Dalam film ini, kebenaran yang diperlihatkan Fletcher tidak ditonjolkan dengan apresiasi atau pujian. Apa yang didapatkan Fletcher adalah menemukan keotentikan dirinya.

Ia mampu menemukan kesalahan, memikirkan dan memperbaikinya atas kemauan dirinya tanpa harus didorong kehendak di luar dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun