Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menebak Arah Cuitan SBY Saat Orang-orang "Perang Kata" soal Buzzer

14 Februari 2021   09:13 Diperbarui: 14 Februari 2021   09:18 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kritik terhadap pemerintah sekarang dibahas banyak orang. Sejumlah tokoh meminta agar buzzer ditertibkan. Bagi budayawan Sujiwo Tejo, keberadaan buzzer membuat banyak orang akhirnya menjadi malas mengkritik, mengutip DetikNews. 

Menurutnya, kata-kata yang disampaikan buzzer tidak senonoh.

1. Lagi-lagi pendapat normatif

Negara demokrasi membutuhkan kritik, ini wajar dan lumrah. Yang berbeda, bagaimana pemerintah menyikapinya.

Sejumlah tokoh telah menyampaikan pendapatnya untuk menertibkan buzzer. Semakin banyak orang menanggapi cara penyampaian kritik sekarang.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pernah mendampingi Jokowi termasuk orang yang memberikan tanggapan dengan berkata, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?

Pesan para tokoh ini terarah, konkrit dan terukur sehingga publik dapat mengetahui terang masalah yang harus diselesaikan.

Tentu tudingan buzzer menyakitkan sebagian pihak yang diasosiasikan buzzer pemerintah seolah mereka dianggap sebagai pengganggu.

Pak SBY sebagai negarawan mencoba hadir sebagaimana biasa dia lakukan dengan narasi teduh untuk menengahkan ketegangan yang ada. 

Tetapi, dalam situasi sekarang, sikap normatif seperti ini tidak terlalu menyenangkan.

Saya teringat ucapan dari Rocky Gerung yang merupakan pengagum Pak SBY, ia mengatakan demokrasi itu berisik karena setiap orang harus berbicara.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun