Maka, tidak ada yang benar-benar gratis kecuali itu disubsidikan oleh pembacanya. Jurnalisme bagian dari publik dan harus independen.
Ambil contoh media Inggris The Guardian yang menyediakan dua pilihan kepada pembaca.
Pertama, opsi kontribusi, yaitu donasi pembaca dari 5 Dollar AS per bulan untuk mendukung independensi redaksi dan memberikan jurnalisme berkualitas yang terbuka untuk semua orang di seluruh dunia.
Kedua, opsi berlangganan untuk mengakses konten premium dan bebas iklan.
Opsi paywall terlihat ideal sekaligus memiliki tantangan kepada media mengingat orang-orang mungkin akan beralih ke platform lain yang menyediakan informasi gratis. Ada potensi pembaca media tersebut turun.
Namun, paywall tetap memberikan peluang besar.
The New York Times adalah media yang sudah merasakan keberhasilan paywall.Â
Sayangnya, NYT agaknya sulit dikomparasikan terhadap media Indonesia. Salah satu alasannya, faktor pemahaman pembaca dunia terhadap bahasa media. Bahasa Indonesia tidak seperti bahasa Inggris yang dituturkan banyak orang di belahan dunia terutama di negara-negara maju.Â
Mari memetik pengalaman dari media Afrika Selatan News24 yang baru memulai paywall pada Agustus 2020. News24 telah mencapai 20.000 pelanggan hanya dalam tiga bulan, mengutip mediaupdate.co.za. Raihan luar biasa.
Pemimpin Redaksi News24Â Adriaan Basson mengatakan elemen penting untuk mengubah pembaca berita menjadi berlangganan adalah menghadirkan jurnalisme berkualitas, terpercaya, dan independen. Kualitas jurnalisme perlu dijaga sehingga pembaca merasa pantas membayarkannya.
Pelbagai model pemasaran selain paywell bisa diterapkan seperti mengadakan kegiatan pelatihan ke instansi atau perguruan tinggi melalui kerja sama.