Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Analisis Bagaimana "The Simpsons" Mampu Prediksi Jitu Masa Depan Amerika

22 Januari 2021   08:55 Diperbarui: 22 Januari 2021   09:08 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wapres AS Kamala Harris dan Lisa Simpson. (Kolase YouTube White House/Fox)

Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden menjadi perhatian banyak orang, baik di Amerika dan negara lainnya, termasuk Indonesia.

Kali ini, khalayak dikejutkan dengan ramalan The Simpsons yang terbukti lagi dalam pemerintahan Joe Biden.

Sebabnya, ada cuplikan yang memperlihatkan kesamaan blazer yang dikenakan Wakil Presiden Kamala Harris dan Lisa Simpson.

Bila dilihat sekilas dari sejumlah foto yang beredar di acara pengambilan sumpahnya, Kamala terlihat mengenakan blazer berwarna ungu disertai aksesoris berupa butir-butiran yang menjadi kalung terjuntai dari leher hingga ke bagian dada

Penampilannya persis seperti Lisa Simpson dalam episode 17 season 11 Bart to The Future yang tayang pada 2000 silam. Foto kolase keduanya kemudian beredar di media sosial untuk menunjukkan bahwa kartun The Simpsons sekali lagi memberikan prediksi jitu untuk masa depan.

Ini terlihat menakjubkan. Namun, selalu ada pendekatan lain yang masuk akal untuk menepis dugaan The Simpsons adalah peramal untuk masa depan.

Pertama, episode 17 season 11 Bart to The Future berkisah tentang kehidupan masa depan Bart yang merupakan tokoh utama. Di episode ini juga Trump sempat dikisahkan sebagai Presiden AS.

Dalam episode itu, Bart di masa depan ditokohkan sebagai pemuda korban dari budaya ingin tampil keren, sementara saudaranya Lisa adalah Presiden wanita Amerika Serikat.

Penulis naskah episode tersebut, Dan Greaney menjelaskan, episode 17 season 11 sebenarnya disusun dengan menonjolkan bahwa Presiden Lisa harus menghadapi sesuatu yang tidak bisa dia tangani, mengutip Hollywood Reporter, Maret 2016, jelang Pilpres AS.

Kehadiran Bart yang bergaya rock wannabe ternyata mengganggu pekerjaan Lisa sebagai Presiden AS.

Hal lain yang lebih menyusahkan Presiden Lisa sebenarnya kelakuan Presiden sebelumnya yang menyisakan anggaran negara sangat terbatas. Sebagai Presiden, Lisa harus berpikir keras untuk mengurus masalah negara sambil menghadapi kelakuan Bart yang sembrono.

Siapakah Presiden sebelumnya yang membuat nasib Lisa berada di ujung tanduk? Dia adalah Donald Trump.

Greaney mengaku dirinya tidak mengingat siapa yang mengajukan ide tentang Trump dalam kartun tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa The Simpsons merupakan kartun yang dibuat untuk selalu menangkap sisi budaya Amerika yang berlebihan, jadi Trump cocok sebagai pelengkap sisi tersebut. 

Trump pada tahun 2000 adalah pebisnis real estate dan penampilan nyentriknya memang sudah ada sejak lama.

Pencipta The Simpsons Matt Groening ketika diwawancara TMZ sewaktu masa kampanye Pilpres AS 2016 sempat mengungkapkan "tidak mungkin" Trump akan mengambil alih jabatan Presiden sebagaimana dikisahkan oleh kartunnya.

Dari pendapat Greaney dan Groening, dapat disimpulkan bahwa pemilihan Trump dalam produksi episode 17 season 11 Bart to The Future tidak memiliki basis apapun untuk memprediksi dirinya di masa depan.

Budaya berlebihan itulah yang secara tidak langsung telah mengantar Trump sebagai Presiden ke-45 AS, bukan karena The Simpsonsnya.

Kedua, karakter yang melatarbelakangi pribadi Lisa sebagai Presiden AS.

Lisa Simpson ditokohkan sebagai seorang gadis berpandangan sosial kekirian dan feminis. 

Warna ungu identik untuk mewakili pergerakan kaum wanita. Mengutip Fortune, ungu disebut sebagai warna resmi Hari Perempuan Internasional, setelah sekitar 15.000 wanita berbaris di New York City untuk menuntut hak suara mereka.

Untuk diketahui, sampai detik ini belum seorangpun wanita menduduki jabatan Presiden AS. 

Dengan kata lain, The Simpsons dalam episode 17 season 11 Bart to The Future mencoba melakukan langkah revolusioner dengan menokohkan Lisa yang feminim dan baik hati itu menjadi Presiden AS.

Jadi, blazer ungu yang dikenakan Lisa melambangkan pencapaian dirinya sebagai Presiden wanita AS.

Hal yang sama dengan Kamala Harris. Dia adalah wanita keturunan Amerika-Jamaika-India dan menjadi satu-satunya Wakil Presiden wanita AS pertama dalam sejarah negara berjuluk Paman Sam itu.

Jadi, pemilihan blazer ungu dalam hari pelantikan dirinya dapat dikatakan menyampaikan pesan tentang kesetaraan dan pencapaian sosial dirinya mewakili kaum wanita di Amerika Serikat.

Lalu, bagaimana dengan aksesoris kalung yang menghiasi lehernya? 

Sebenarnya penggunaan kalung di antara keduanya tidak terlalu mencolok untuk menguatkan prediksi. Dari amatan sejumlah foto Kamala Harris, dirinya memang sering mengenakan kalung dalam tiap kesempatan.

Pada akhirnya, prediksi jitu The Simpsons yang 'terbukti' di waktu mendatang sebenarnya karena mereka berhasil menangkap nilai budaya dan norma sosial dan politik AS. Biarpun dua puluh tahun berlalu, sisi Amerika yang nyentrik itu tetap ada sampai sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun