Hal lain yang lebih menyusahkan Presiden Lisa sebenarnya kelakuan Presiden sebelumnya yang menyisakan anggaran negara sangat terbatas. Sebagai Presiden, Lisa harus berpikir keras untuk mengurus masalah negara sambil menghadapi kelakuan Bart yang sembrono.
Siapakah Presiden sebelumnya yang membuat nasib Lisa berada di ujung tanduk? Dia adalah Donald Trump.
Greaney mengaku dirinya tidak mengingat siapa yang mengajukan ide tentang Trump dalam kartun tersebut.Â
Ia menjelaskan bahwa The Simpsons merupakan kartun yang dibuat untuk selalu menangkap sisi budaya Amerika yang berlebihan, jadi Trump cocok sebagai pelengkap sisi tersebut.Â
Trump pada tahun 2000 adalah pebisnis real estate dan penampilan nyentriknya memang sudah ada sejak lama.
Pencipta The Simpsons Matt Groening ketika diwawancara TMZÂ sewaktu masa kampanye Pilpres AS 2016 sempat mengungkapkan "tidak mungkin" Trump akan mengambil alih jabatan Presiden sebagaimana dikisahkan oleh kartunnya.
Dari pendapat Greaney dan Groening, dapat disimpulkan bahwa pemilihan Trump dalam produksi episode 17 season 11 Bart to The Future tidak memiliki basis apapun untuk memprediksi dirinya di masa depan.
Budaya berlebihan itulah yang secara tidak langsung telah mengantar Trump sebagai Presiden ke-45 AS, bukan karena The Simpsonsnya.
Kedua, karakter yang melatarbelakangi pribadi Lisa sebagai Presiden AS.
Lisa Simpson ditokohkan sebagai seorang gadis berpandangan sosial kekirian dan feminis.Â
Warna ungu identik untuk mewakili pergerakan kaum wanita. Mengutip Fortune, ungu disebut sebagai warna resmi Hari Perempuan Internasional, setelah sekitar 15.000 wanita berbaris di New York City untuk menuntut hak suara mereka.