Tahun 90-an adalah tahun spesial. Ini adalah tahun lahirnya banyak generasi milenial hari ini, tahun yang juga menandai transisi menuju milenium. Melalui musik 90s, kita dapat menemukan memori kehidupan generasi di era tersebut.
Mendengarkan sejumlah lagu musik 90s tidak lagi sekadar bernostalgia masa lalu yang hilang lalu dilupakan. Ada kisah dari generasi tersebut yang dapat dijadikan pelajaran dalam mengisi kehidupan sekarang yang maju melalui kemajuan digitalisasi.
Misalnya, kita bisa mengetahui bagaimana kekolotan yang terekam dalam lagu Cukup Siti Nurbaya yang dipopulerkan Dewa-19.
Lagu yang dirilis pada 1995 ini diciptakan oleh Ahmad Dhani ketika dirinya semasa remaja menjalin rajut asmara dengan Maia Estianty.
Maia mengungkapkan, lagu Cukup Siti Nurbaya ditujukan kepada ibunya yang tidak ssetuju Maia menjalin hubungan dengan Ahmad Dhani yang berprofesi sebagai musisi.
Siti Nurbaya adalah tokoh dari novel Marah Rusli yang terbit tahun 1922. Dalam novelnya, Siti Nurbaya harus berpisah dengan kekasihnya Samsulbahri. Ia menikah dengan Datuk Maringgih yang kaya raya untuk melunasi hutang ayahnya.
Kompleksitas hubungan itu masih menurun kepada remaja Ahmad Dhani dan orang-orang segenerasinya.
"Katakan pada Mama, cinta bukan hanya harta dan tahta. Pastikan, pada semua, hanya cinta yang sejukkan dunia,"Â bunyi lirik lagu Cukup Siti Nurbaya.
Kisah Siti Nurbaya ini berlanjut sekalipun kita memasuki era globalisasi.