Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

5 Top Lagu Punk Era Musik 90s yang Temani Boring Sewaktu Pandemi Covid-19

9 Januari 2021   21:12 Diperbarui: 9 Januari 2021   21:16 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Musik punk dengan lirik ceplas-ceplos itu pernah mengisi kejayaan music 90s.

Meski punk rock diindetikkan dengan barisan lirik lagu yang terkesan kasar, sejarah dan filosofi musik punk telah melewati jalan panjang. 

Lagu mereka penuh dengan kritik pada kondisi dunia yang ada (politik, budaya dan identitas) yang dapat dirujuk mulai dari periode 1960-an hingga bergerak pada persoalan kepribadian dan generasi. 

Tidak jarang, kebanyakan musik punk bernada seperti pemberontakan pribadi dengan dunia di sekitarnya. Lagu yang akan membangkitkan jiwa-jiwa muda.

Di era digital dengan beragam genre musik kepada pendengar, punk mungkin sudah mati. Setidak-tidaknya suaranya sudah jarang terdengar.

Tetapi, kematian punk itu bukan kali pertama menjadi rumor. Di tahun 1990, orang-orang pernah mengatakan punk telah mati.

Akan tetapi, seperti yang tertulis di fastnbulbous.com, orang-orang yang mengira punk telah mati atau sekarat adalah orang yang mengadopsi pesimisme buta. Karena pandangan itu, banyak band menjadi bubar begitu cepat.

Orang-orang yang meyakini punk telah mati hanya melihat kualitas superfisial dan subkultur yang terlihat melalui media massa. 

Itulah sedikit sekelumit dari punk yang mungkin tiada habisnya didiskusikan dalam satu malam.

Namun, evolusi terus berjalan, punk tidak lagi semata tentang punk era Sid Vicious. 

Punk mengalami pergaulan dan bersentuhan dengan perubahan dunia yang dinamis, dari ska, reggae hingga bersanding dengan gaya musik pop.

Tetapi satu yang istimewa dari lagu punk, musisi punk menggambarkan kenyataan seperti adanya dengan kekayaan kata-kata untuk mendorong banyak interpretasi.

Berikut ini 5 musik punk rock musik 90s yang pernah populer di masanya, yang menurut hemat saya masih tepat untuk menggambarkan kondisi di tahun 2021 yang diterpa pandemi Covid-19. Catatan, urutan tidak menandakan lagu terbaik.

1. Self Esteem - The Offspring (1994)

Self esteem adalah salah satu hits terpopuler dari The Offspring, band asal California, AS. 

Dirilis pada 22 Desember 1994, Self esteem mudah dikenal karena diawali dengan La-la-la dari suara sang vokalis, Dexter.

Selanjutnya distorsi gitar dan cabikan bass bersama gebukan drum terdengar mengisi bagian-bagian lagu Self Esteem.

Self esteem berarti harga diri dalam bahasa Indonesia. Ini kasus berat memang dari sebuah lagu musik 90s.

Lagu ini sebenarnya lebih tepat menggambarkan sebuah upaya keberanian seorang pria untuk menginggalkan kekasihnya yang buruk.

"I wrote her off for the tenth time today and practiced all the things I would say. But she came over, I lost my nerve. I took her back and made her dessert. Now I know I'm being used."

Dengan banyaknya sifat buruk kekasihnya, si lelaki ingin pergi meninggalkannya karena satu alasan harga diri, tapi ini bukan langkah yang mudah.

"When she's saying, oh, that I'm like a disease. Then I wonder how much more I can spend. Well, I guess I should stick up for myself."

Lagu self esteem sukses mendapat antusias dari pendengarnya sejak perilisannya bersamaan dengan album Smash saat itu. 

Self esteem masuk nominasi MTV Europe Music Awards untuk kategori best song pada 1995.


2. Blink 182 - All the Small Things (1999)

All the small things, lagu yang tidak pernah lekang waktu dan mampu bertahan di benak pencinta musik lintas generasi. 

All the small things adalah lagu yang mampu mengangkat popularitas Blink-182 di panggung dunia.

Dengan suara khas Tom Delonge, all the small things menempati peringkat 1 sebagai alternative rock di tangga lagu Billboard pada Desember 1999.

All the small things memang terdengar sederhana. Tom Delonge mengatakan, lagu itu diciptakan mengikuti permintaan label yang ingin lagu untuk radio.

Setelah mereka menyelesaikan rekanam lagu, Tom mengatakan mereka takjub mendengarkannya dan sudah memprediksi bahwa lagu ini akan menjadi barang besar di kemudian hari.

Tom menciptakan all the small things untuk dipersembahkan kepada Jennifer Jenkins yang saat itu menjadi kekasihnya. Bagi Tom, apa yang dia terima dari Jennifer memang terkesan sederhana.

Namun, untuk masa pandemi Covid-19, menyederhanakan segala hal bukan sesuatu yang ingin didengar banyak orang.


3. Basket Case - Green Day (1994)

Untuk mengetahui alasan mengapa Green Day menjadi band punk populer, cobalah untuk mendengarkan Basket Case.

Basket Case telah mengerluarkan mereka dari lingkaran band indie menjadi band punk raksasa untuk mempengaruhi banyak manusia di belahan dunia.

Lewat lagu ini, Billie Joe sang vokalis menceritakan bagaimana sisi kepribadiaannya penuh kecemasan dan ikonsistensi. 

Masalah mental yang sama kita rasakan sewaktu menjalani masa pengurungan diri di rumah.

Dengan kondisi kepribadian seperti itu, Billie menanyakan, apakah ada orang yang ingin mendengarkan dirinya?

Basket case langsung melejit dengan menempati posisi pertama modern rock tanggal lagu Billboard pada Agustus 1994.


4. American Jesus - Bad Religion (1993)

American Jesus adalah lagu yang barangkali memperkenalkan band punk legendaris Bad Religion asal Los Angeles dikenal lebih luas oleh masyarakat AS.

Lagu ini tidak mudah untuk ditafsrikan hanya menyangkut urusan religiusitas semata.

American Jesus tampaknya dijadiksan sebagai simbol dari peradaban dan politik di Amerika. 

Politik memang membuat dapat menyebabkan frustasi dan ketidakadilan bagi sebagian orang, apalagi ketika dipoles oleh agama yang mengaburkan apa yang salah justru dapat terlihat benar.

Kritik keras dari American Jesus terlihat dari penggalan reffrain, We've got the American Jesus fostering their shame on faith.


5. Time Bomb - Rancid (1995)

Time bomb hits andalan dari band Rancid yang merilisnya lewat label Epitaph.

Mendengar time bomb akan mendekatkan pendengar dari komposisi ska dan punk-rock karena karakter suara Tim Armstrong.

Dalam lagu ini, pendengar akan menemukan sebuah cerita tentang anak muda yang hidup di lingkungan keras dengan diwarnai aksi kejahatan.

Pria itu digambarkan sebagai sosok dalam penggalan reffrain, Black coat, white shoes, black hat, Cadillac. 

Mendengar Time Bomb tidak lengkap jika tidak dilanjutkan dengan hits Rancid lainnya, Ruby Soho. Sekian dan semoga berkhasiat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun