Jika iklim terganggu, nasib petani pun berubah. Produksi padi menjadi tidak terprediksi. Jika gagal panen, Indonesia harus impor beras.
Begitu juga kepada petambak garam. Sebagai negara kelautan, kita seharusnya dapat memamerkan diri kepada negara-negara di luar. Akan tetapi, jika saja hujan terus turun sepanjang tahun, maka terancamlah produksi garam.
Sebagian di antara kita mungkin dapat tidur nyenyak. Akan tetapi, petambak garam mesti menggigil untuk mencukupi kebutuhannya setelah tidak berproduksi.
Efeknya, merembet kemana-mana karena kebutuhan garam tidak tercukupi. Karena itu, kita harus mengimpor garam.Â
Nah, kebanyakan di antara kita merasa geram Indonesia menjadi negara impor. Akan tetapi, bagaimana melawan alam jika ternyata kita adalah penyebab masalah itu (perubahan iklim)?
Astaga-naga, tidak baik memang mengeluh. Darah tinggi bisa kumat yang untuk menurunkannya bukan perkara mudah dan murah.
Syukurlah deras hujan mengantarkan udara dingin dan gemercik yang syahdu. Pikiran tenang. Hujan turun pelan-pelan di bawah gelap malam. Sudah tengah malam untuk insan yang membutuhkan pelukan kasih sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H