Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lewat Postingan Dewi Perssik, Kebebasan Berpendapat Tidak Lebih Penting dari Hak Hidup Dikontrol selama Pandemi Covid-19

25 Desember 2020   18:04 Diperbarui: 25 Desember 2020   18:06 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan Instagram Dewi Perssik usai sembuh dari Covid-19, 24 Desember 2020. (Foto: Instagram/dewiperssikreal)

Bila juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan kekecewaannya dengan kelakuan ceroboh masyarakat di dunia nyata yang menyebabkan kasus aktif Covid-19 berlipat ganda di Desember dalam waktu sebulan, kecerobohan ini juga terlihat di dalam dunia maya.

Komentar salah atau setidaknya 'masih diperdebatkan' bertambah banyak setelah akun Lambe Turah mengunggah kembali cuplikan postingan Dewi Perssik.

"Ini bukan karena Covid-19 yah, guys. Be smart people. Mbak @dewiperssikreal ini mungkin kena AID (auto immune dessease) yaitu penyakit yang menyerang sel-sel sehat. Mungkin mbak @rinanose16 bisa menjelaskannya. Biar orang-orang disini ngga ditipu mentah-mentah oleh cerita yang ngarang sendiri tanpa pembuktian (EBM:evidence based medicine) secara empiris. Komentar ane yang pertama kok di hapus yah? Takut ketahuan ya kalau mbak dewi ngehoax?" tulis pengguna di kolom IG Dewi Perssik.

"Itu mah campak/biduran anjir bukan Covid, ilih semua serba Covid," tulis pengguna di kolom balasan Lambe Turah.

Kebebasan berpendapat yang berlebihan?

Siapapun bebas berpendapat di media sosial tanpa memandang tingkat pendidikan dan status sosialnya. Namun, narasi yang cenderung merugikan kesehatan publik perlu diredam sebelum menimbulkan efek yang lebih merusak.

Instagram telah mengeluarkan kebijakan tambahan untuk menghapus informasi palsu tentang virus Corona dari pihak ketiga pemeriksa fakta. 

Mereka juga akan menghapus klaim palsu atau teori konspirasi yang dilaporkan organisasi kesehatan global dan otoritas kesehatan lokal yang berpotensi membahayakan orang yang mempercayainya.

Kebijakan tambahan Covid-19 diterapkan juga oleh Twitter, Facebook dan YouTube yang membatasi peredaran informasi palsu.

Kebebasan berpendapat tetap ada, tetapi dikontrol secara ketat dengan tujuan menjaga kesehatan masyarakat.

Hak asasi manusia dilindungi. Bahkan opini bodoh sekalipun dilindungi untuk menjami kelestarian kebebasan berpendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun