Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Grazie Ragazzi, Grazie Mille Sebastian Vettel! 5 Tahun dengan Ferrari Tidak Pernah Mudah

20 Desember 2020   19:43 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:47 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebastian Vettel di GP Turki 2020. (Foto: Instagram/scuderiaferrari)

"Aku akan merindukan Lecrerc." Itulah ucapan pebalap Formula 1 Sebastian Vettel mengungkap kesannya terhadap rekan setimnya di Scuderia Ferrari Charles Lecrerc usai balapan GP Abu Dhabi, 13 Desember 2020.

Vettel resmi mengakhiri kontraknya di Scuderia Ferrari, musim depan, ia menyetir untuk tim Aston Martin jelmaan dari Racing Point.

Bergabung dengan tim Ferrari sejak 2015, Vettel merasa impiannya menjadi nyata dengan sedikit gejolak dari tim lamanya Red Bull Racing yang sudah dibelanya sejak 2009.

Di Red Bull Racing, Vettel mengukir karirnya dengan cemerlang. Ia tampil mendominasi, di usia 23 tahun sudah menyabet juara dunia, menjadikannya peraih juara dunia termuda. Total, ia mengumpulkan 4 gelar juara dunia berturut-turut dari 2010-2013.

Pilihannya untuk berpindah hari ke Ferrari merupakan pertaruhan serius. Vettel saat itu tidak memiliki manajer sehingga keputusannya lebih banyak terdorong keinginan pribadi, meski ia mengakui telah berkonsultasi bersama temannya.

"Ketika saya kecil, Michael Schumacher adalah idola terbesar saya. Sebuah kehormatan bagi saya mendapatkan kesempatan menyetir Ferrari," kata Vettel saat bergabung ke Ferrari.

Namun, ambisi Vettel untuk meneruskan kegemilangan Michael Schumacher justru jauh dari kenyataan. Lima musim menunggangi Ferrari, belum sekalipun dia mengangkat gelar juara dunia.

Dari total 118 grand prix bersama Ferrari, Vettel hanya 14 kali memenangi balapan. Musim 2016--Rio Haryanto memulai debutnya di F1 di tahun ini--merupakan tahun terburuk penampilannya di Ferrari tanpa satupun menjuarai seri balapan.

Di tahun itu, Ferrari harus mengakui ketangguhan duo pebalap Mercedes Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang saling salip merebut posisi pertama, sebelum akhirnya gelar juara dunia 2016 jatuh ke tangan Nico Rosberg.

Vettel bangkit pada tahun berikutnya. Ia membuka musim 2017 dengan kemenangan perdana di GP Australia. 

"Forza Ferrari ragazzi!" ucap Vettel melalui sambungan radio kepada timnya usai memenangkan balapan. Pemuda kelahiran Jerman itu kerap menuturkan bahasa Italia tiap memenangkan balapan, mengakrabkan dirinya dengan negara asal pabrikan timnya.

"Grazie. Forza Ferrari. Grazie mille, grazie ragazzi. Grande lavoro," katanya girang setelah menyelesaikan putaran balap GP Hungaria sebagai juara pertama. 

Sayangnya, musim 2017, meski peformanya luar biasa, ia harus mengakui keunggulan Lewis Hamilton dalam perebutan gelar jaura dunia.

Pun pada musim-musim berikutnya, Vettel harus berjuang keras untuk melawan dominasi Lewis Hamilton dan masuknya pesaing baru pebalap muda Max Verstappen di Red Bull Racing.


Puncaknya pada musim 2020, di musim pandemi ini, tim Ferrari yang baru ditukangi Mattia Binotto mengalami musim terburuk di Formula 1. 

Vettel semakin sulit membawa cepat tunggangannya, ia baru sekali maju ke podium sebagai juara 3 di GP Turki .

Selebihnya, ia kebanyakan finish di luar 10 besar. Penampilannya sangat jauh berbeda dibanding rekan setimnya Lecrerc. 

Vettel pun harus puas menutup musim ini dengan finish di urutan ke-14 GP Abu Dhabi. 

Secara keseluruhan, pria kelahiran 3 Juli 1987 itu duduk di peringkat ke-13 klasemen pebalap, diikuti keterpurukan Ferrari di peringkat ke-6 klasemen tim konstruktor, di bawah Mercedes, Red Bull dan Renault.

Di musim ini, Vettel menjadi saksi bersejarah untuk rekor 7 kali juara dunia Lewis Hamilton yang mengambil alih dominasinya sejak 2014. Tidak banyak ucapan bahagia dari Vettel selain kekecewaan yang terpendam.

Kepindahan ke Aston Martin

Kontrak tiga tahun Vettel yang berakhir pada 2020 tidak diperpanjang setelah melewati pembicaraan panjang berbulan-bulan antara dirinya dan tim prinsipal.

Ferrari mengonfirmasi kepergian Vettel dalam pernyataan resmi pada Mei 2020.

"Ini adalah keputusan yang kami ambil bersama Sebastian, yang menurut kedua belah pihak adalah yang terbaik," kata Mattia Binotto dikutip dari Autosport. 

Binotto mengakui keputusan tersebut tidak mudah diambil mengingat ketangguhan Vettel di ruang kemudi dan alasannya sebagai pribadi.

Desas-desus ke mana Vettel berlabuh akhirnya terjawab pada September 2020. Vettel pindah ke Aston Martin, tim rebrand Racing Point dengan pasokan mesin Mercedes.

Vettel akan berpartner dengan pebalap Racing Point, Lance Stroll. Posisinya di Ferrari digantikan pebalap McLaren-Renault Carlos Sainz.

Bersama Aston Martin, Vettel tampaknya tidak akan lagi menggunakan bahasa Italia untuk menyorakkan kemenangannya kelak.

Hanya menunggu waktu, di akhir balapan ia menggunakan bahasa Inggris sebagai representasi Aston Martin atau mengucapkan 'Danke' bahasa ibunya, Jerman sebagai representasi Mercedes.

Grazie ragazzi, grazie mille Vettel. Semoga sukses di tempat kerja yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun