"Aku akan merindukan Lecrerc." Itulah ucapan pebalap Formula 1 Sebastian Vettel mengungkap kesannya terhadap rekan setimnya di Scuderia Ferrari Charles Lecrerc usai balapan GP Abu Dhabi, 13 Desember 2020.
Vettel resmi mengakhiri kontraknya di Scuderia Ferrari, musim depan, ia menyetir untuk tim Aston Martin jelmaan dari Racing Point.
Bergabung dengan tim Ferrari sejak 2015, Vettel merasa impiannya menjadi nyata dengan sedikit gejolak dari tim lamanya Red Bull Racing yang sudah dibelanya sejak 2009.
Di Red Bull Racing, Vettel mengukir karirnya dengan cemerlang. Ia tampil mendominasi, di usia 23 tahun sudah menyabet juara dunia, menjadikannya peraih juara dunia termuda. Total, ia mengumpulkan 4 gelar juara dunia berturut-turut dari 2010-2013.
Pilihannya untuk berpindah hari ke Ferrari merupakan pertaruhan serius. Vettel saat itu tidak memiliki manajer sehingga keputusannya lebih banyak terdorong keinginan pribadi, meski ia mengakui telah berkonsultasi bersama temannya.
"Ketika saya kecil, Michael Schumacher adalah idola terbesar saya. Sebuah kehormatan bagi saya mendapatkan kesempatan menyetir Ferrari," kata Vettel saat bergabung ke Ferrari.
Namun, ambisi Vettel untuk meneruskan kegemilangan Michael Schumacher justru jauh dari kenyataan. Lima musim menunggangi Ferrari, belum sekalipun dia mengangkat gelar juara dunia.
Dari total 118 grand prix bersama Ferrari, Vettel hanya 14 kali memenangi balapan. Musim 2016--Rio Haryanto memulai debutnya di F1 di tahun ini--merupakan tahun terburuk penampilannya di Ferrari tanpa satupun menjuarai seri balapan.
Di tahun itu, Ferrari harus mengakui ketangguhan duo pebalap Mercedes Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang saling salip merebut posisi pertama, sebelum akhirnya gelar juara dunia 2016 jatuh ke tangan Nico Rosberg.
Vettel bangkit pada tahun berikutnya. Ia membuka musim 2017 dengan kemenangan perdana di GP Australia.Â