Pemerintah dalam percepatan pembangunan pesepakbolaan nasional fokus pada 5 poin prioritas selama 5 tahun mendatang dari 2020-2024. Prioritas itu di antaranya:
1. Infrastruktur dan sport science
2. Kompetensi sumber daya manusia
3. Pengembangan bakat
4. Sistem kompetisi
5. Tata kelola, kelembagaan, dan pendanaan
Pada bagian infrastruktur disebutkan, rencana aksi nasional meningkatkan jumlah stadion sepak bola dengan kelengkapan standar internasional FIFA dan AFC.
Lebih rinci, target 2020-2024, renovasi 6-10 stadion (persiapan piala dunia U-20 pada 2021) dan pembangunan 5 stadion baru. Tugas ini diserahkan kepada Kementerian PUPR.
Tidak sampai di situ, Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk meningkatkan jumlah lapangan sepak bola untuk pusat latihan (training pitch) sesuai standar di Kabupaten/Kota, lalu menyediakan infrastruktur sport science, infrastruktur diklat, dan sebagainya.
Pemerintah mengupayakan dengan seirus supaya sepak bola nasional benar-benar berkualitas.
Dalam hal kompetensi sumber daya manusia, mutu pelatih dan wasit pun akan digenjot habis-habisan supaya memiliki lisensi AFC.
Jumlah pelatih Pro AFC mencapai 60 orang, lisensi A AFC sebanyak 288 orang, lisensi B AFC Â sebanyak 384, lisensi C AFC sebanyak 13.260 orang dan lisensi D AFC sebanyak 42.840 orang.
Kemenpora akan memberikan dukungan fasilitasi dan dukungan pengiriman pelatih untuk mengikuti pelatihan lisensi A AFC dan Pro AFC.
Dari mana pendanaan pelaksanaan peta jalan ini semua? APBN, APBD, BUMN dan swasta. Selengkapnya Permenko PMK 1/2020 dapat diunduh di sini dan Inpres 3/2019 di sini.
Namun, langkah optimis ini perlu diukur secara realistis. Tidak lain dan tidak bukan karena Indonesia sekarang menghadapi tekanan di masa pandemi.