Red Bull Racing menuliskan bahwa tantangan dalam pengembangan seragam pebalap adalah memaksimalkan perlindungan dan kenyamanan. Seragam pebalap dahulunya terasa berat sampai lima lapis, lalu diganti dengan lapisan Nomex ringan. Supaya bobot berat seragam berkurang, logo sponsor dicetak printing, tidak lagi menggunakan jahitan.
Tentu, ada banyak faktor lain yang mendukung keselamatan Grosjean dari kobaran api selain seragam tahan api ini. Penggunaan helm, sarung tangan dan perlengkapan keselamatan lain menjadi kesatuan yang terhubung dalam membantu keselamatan Grosjean.Â
Meski FIA telah menerapkan standard keamanan tingkat bagi pebalap, saya pikir apa yang terjadi kepada Grosjean yang selamat dari kecelakaan fatal tersebut merupakan sebuah keajaiban. Bagaimana dia masih tersadarkan dan langsung merespon untuk keluar cepat.Â
Ini akan berhubungan pula dengan helm, halo dan desain monocoque atau ruang kokpit mobil yang dirancang untuk tahan dari benturan hebat. Banyak sekali pertanyaan ini!
Sambil menunggu investigasi yang komprehensif dari FIA, satu hal pasti adalah kabar selamatnya Grosjean sebaiknya tidak membuat pengemudi di luar sana menjadi jumawa apalagi sampai memborong baju tahan api untuk merasa aman. Perkembangan teknologi sejauh ini dirancang untuk meminimalisir dampak kecelakaan dari beberapa kasus umum.Â
Tetap berhati-hati di jalanan karena mobil rakyat tidak dirancang secanggih Formula 1. Semoga lekas pulih Monsieur Grosjean.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H