Di sisi lain, ucapan si Opung memberi sinyal bagaimana ia segan terhadap Edhy meski pengalamannya di pemerintahan belum cukup untuk diperhitungkan seperti dirinya. Ini sekaligus menunjukkan bahwa ke depan proses hukum yang mengungkit dugaan suap tentang perizinan ekspor benih lobster bakal lancar tanpa drama.
Dari itu semua, saya lantas berpikir bahwa Edhy memang punya kepribadian dahsyat untuk menonjolkan citra positif kepada orang-orang di sekitarnya. Pembaca sekalian yang bersumpah serapah terhadap Edhy barangkali bisa goyah pula pendiriannya bila berhadapan langsung dengannya.
Walikota Ciamis Ajay Muhammad Priatna sebagaimana diberitakan DetikNews sempat menyampaikan candaan bahwa dirinya seharusnya menjadi menteri menggantikan Edhy yang sudah mengundurkan diri. Setengah jam setelah mengucapkan itu, Ajay malah terjaring OTT KPK, Jumat (26/11/2020).
Itu contoh lainnya. Agaknya, pejabat perlu berhati-hati untuk membincangkan buruk tentang Edhy, bisa-bisa nasib mereka bakal berakhir seperti Walikota Ajay Priatna.Â
Kemungkinan dari ini semua, kasus dugaan korupsi Edhy barangkali ke depannya tidak seksi lagi untuk dinikmati publik. Tokoh sudah diamankan, ia tidak menunjukkan gejala-gejala menyebalkan, apalagi, kasus ini berasal dari kebijakan baru yang kemungkinan pengusutannya bisa selesai lebih cepat.
Bagaimanapun kuatnya aura Edhy Prabowo, proses hukum harus berjalan objektif dalam menangani perkara korupsi dari kebijakan kontroversinya di tahun ini.Â
Tidak ada nilai heroik atau ksatria dari dugaan tindakan korupsi. Tapi patut diwaspadai pula jika Edhy bersikap layaknya ksatria yang mau menanggung semua beban untuk melindungi anak buahnya dan rekannya dari jeratan korupsi ini. Pendalaman kasus bisa jadi terhalang.
Bicara tentang persahabatan, di masyarakat sekarang, cukup banyak fenomena yang memperlihatkan bahwa sahabat dekat ternyata tega untuk menikung dari belakang. Atau memang ada yang tersembunyi dari semua ini? Oh, semesta, inikah mentalitas bangsa kami?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H