Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru sebagai Puisi bagi Murid-murid di Masa Pandemi Covid-19

25 November 2020   20:55 Diperbarui: 29 April 2021   16:18 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran melalui webinar guru. (Dok. EDUVERSAL via Kompas.com)

Guru menjadi puisi karena secara bersamaan membentuk murid-muridnya kelak sebagai pendidik bagi dirinya sendiri dan orang lain. 

Bangkitkan rasa keingintahuan dan minat mereka. Murid mungkin bertanya tentang segala hal yang mungkin absurd untuk dijawab oleh guru. Kesalahan dan ilusi, kata filsuf Prancis Edgar Morin, merupakan ciri-ciri kemajemukan manusia. 

Barangkali ketidaknyamanan mereka selama ini merupakan ilusi karena memang kehidupan semasa pandemi penuh ketidakpastian.

Apa yang bisa diselami dalam ketidakpastian adalah membiarkan tragedi itu berjalan sehingga guru mudah untuk mendekatkan murid pada realita manusia dewasa, menyadarkan kemampuan dirinya dan mendorong dia untuk memilki rasa bersama. Inilah yang akan mereka kenangkan kelak, hidup dalam masa pandemi. Selamat hari guru untuk guru-guru Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun