Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Adanya

9 November 2020   05:20 Diperbarui: 9 November 2020   05:47 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keikhlasan tergerus di sungai sebuah desa

Airnya adalah air limbah

Harumnya adalah sahabat untuk kematian

Air mata seseorang tidak lagi bening

Kemarahan mempunyai harga untuk dicintai

Setengahnya adalah kebaikan, sisanya rasa benci

Kejujuran itu melawan pembangunan

Tangisan yang tidak pernah memiliki rasa

Mulut yang keriangan dibanting kengerian

Mati untuk hidupku, untuk mati demi keluargaku

Diberikan kesempatan hidup untuk kedua kali

Tetapi hanya menjalankan setengah kematiannya lagi

Selebihnya adalah hidup untuk Tanah Air

Belantara suci yang menjadi tanggung jawab dari semua kelahiran

Tangan yang bersih ditumpahkan untuk menyapu pikulan yang sangat berat

Orang-orang lembut dikenang di masa-masa kehilangan

Telinganya akan lebih dekat pada pelukan orang baik

Sampai selamanya, dia bertekad untuk tidak menerima apa adanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun