Dugaan CNBC Indonesia yang berlebihan dalam memberitakan Jouska, menurut saya, merupakan sebuah kesimpulan yang subjektif.
Ini menyangkut pada sense atau kepekaan dari pembaca. Pro dan kontra memang hadir bergantian.
Namun, CNBC Indonesia bukan kali pertama mengangkat isu dan memberitakannya maraton selama beberapa pekan.
Sebagai contoh, redaksi pernah mengangkat kasus Jiwasraya, kenaikan Upah Minimum, Omnibus Law, pajak Netflix dan seterusnya dan seterusnya.
Jumlah berita jauh lebih banyak ketimbang Jouska.
Sebagai pembanding, isu pajak Netflix sama barunya bagi publik dengan isu Jouska ketika diangkat.
Namun, tidak mungkin menyimpulkan ada 'drama' antara CNBC Indonesia vs Netflix, mengingat potensi pajak yang bisa dikantongi dari layanan Netflix yang selama ini belum sepenuhnya dapat digarap Dirjen Pajak.Â
Silakan cek menu topik pada kanal berita untuk menemukan beragam topik yang diulas CNBC Indonesia sejak berdirinya pada 2 tahun silam.
Saya tidak dalam usaha membela CNBC Indonesia, hanya saja, 'drama' CNBC Indonesia vs Jouska cukup menggelitik.
Dugaan CNBC Indonesia vs Jouska pun berangkat dari percakapan anonimus. Sulit diyakini kebenarannya.