Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Karakter: Pelajaran dari Foto Cantik dr Fika

9 Juni 2020   20:40 Diperbarui: 10 Juni 2020   12:54 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apapun yang kalian posting dan tuliskan sangat berpotensi dikritik. Itulah media sosial.

Lantas, apa itu berarti Anda yang menyandang status 'istimewa' harus mundur dari media sosial demi menghindari kehebohan?

Tentu tidak. Sejatinya penilaian salah atau benar, patut atau tidak patut, merupakan perdebatan yang akan selalu terulang sepanjang masa kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa melepas dirinya dari kesalahan. Tak ada manusia yang sempurna.

Media sosial selalu memberikan kejutan. Seperti yang saya singgung, perkara benar atau salah suatu postingan selalu datang terakhir. Bisa jadi, hal sederhan menjadi luar biasa dan memberikan dampak positif bagi pengguna lainnya.

Barangkali di antara kita menganggap postingan dr Fika merupakan hal biasa: seseorang berfoto dengan mobilnya. Adanya pelanggaran karena larangan parkir tentu bukan suatu musibah besar. Dokter juga manusia biasa.

Lalu postingan itu menjadi viral karena dipersepsikan negatif. Artinya ada yang meleset dari perkiraan bahwa itu adalah postingan biasa.

Efeknya merembet ke segala lini. Beberapa saat setelah postingan itu viral, sebuah akun mengungkap praktik tersembunyi di dunia kedokteran di mana terjadi 'akad' antara oknum dokter dan sales obat untuk menambah pundi-pundi pendapatannya.

Semua orang bisa bersalah dan memperbaiki dirinya. Syaratnya adalah kepekaan yang diperoleh dari pergumulan individu lewat pendalaman pengetahuan, pendalaman nilai religiusitas dan sikap rendah hati.

"Hire character, train skill," kira-kira kalimat dari akun Twitter Kementerian Perdagangan @Kemendag pagi ini perlu kita resapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun