Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Di Tengah Kejayaan, Sang Raja: Aku Takut Revolusi

29 Desember 2018   14:49 Diperbarui: 30 Desember 2018   23:15 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau ingin alasan rasional? Revolusi, tolol. Rajamu saat ini sangat takut kehilangan kekuasaannya. Kematian tidak ada dalam pikiran rasionalmu. Kau tidak memiliki empati untuk menangkap segala tanda-tanda ini. Sekarang, mari kita tertawa karena resolusi tahun depan akhirnya telah diumumkan, kegemilangan untuk Kerajaanku dan rakyatku," ujar Sayandra.

Ucapan Sayandra kian mengaduk keteguhan Gaus yang semula bersuka cita menjadi muram. Ia tidak mengalihkan pandangannya pada Sayandra. Di tengah kebimbangan muncul bayangan yang lebih gelap dari sisa-sisa kemendungan.

"Saya tidak yakin, kami, yang Anda perintahkan, dapat melakukan resolusi itu." Sambil menitikkan air mata, Gaus berseru atas ketakutannya, "Oh, Tuhan dengarkan seruan hamba-Mu yang malang ini."

Sang Raja mendengar doa Gaus, kemudian mendekat dan memandang wajahnya dengan tatapan tajam.

"Kalau kau tidak ingin itu terjadi, jangan biarkan rakyatku mati."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun