Kisah cinta Hamdan berakhir setelah kekasihnya menemukannya sedang menikmati malam dengan wanita lain.
Selang seminggu, Hamdan menyesali perbuatannya, telah membuat kekasihnya yang ia cintai pergi. Maka dari itu dia ingin dapat melanjutkan kembali kisah cintanya dengan sang mantan.
Karena belum terbiasa melakukan hal semacam itu, ia lalu bertanya kepada teman-temannya, mencari tahu cara terbaik untuk melakukannya.
Pertama Hamdan mendatangi Dimas yang berhubungan baik sekali dengan banyak wanita dan telah berpengalaman dalam hal rujuk dengan tambatan hatinya.
"Dimas menurutmu apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.
"Kamu hanya perlu meluangkan banyak waktumu untuk sering menghubunginya, berkali-kali pula," jawab Dimas.
Hamdan masih merasa ragu untuk melaksanakan saran itu. Saat-saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menjelaskan maksudnya tersebut.
Pergilah Hamdan menemui Toni, seorang yang telah cukup lama membujang. Dari dia, Hamdan berharap menemukan jawaban yang lebih sederhana untuk dilaksanakan.
"Bagaimana pendapatmu?"
"Pergilah ke rumahnya, pertama temuilah saudara dan orangtuanya untuk meyakinkan keteguhan cintamu kepada putrinya. Nanti kau akan terbantu oleh mereka"
Hamdan pun ternyata masih ragu dengan amat sangat. Itu adalah sesuatu yang sangat tidak memungkinkan baginya. Setelah mengucapkan terima kasih, pergilah dia kepada Agus, temannya yang sangat mendalami agama, yang menghabiskan pendidikannya di pesantren.
Hamdan menceritakan kejadian itu sampai dengan pertemuan kepada kedua temannya. Dia berharap menemukan cara yang lebih baik untuk dilakukan terhadap mantan kekasihnya.
"Gus, apa yang harus saya lakukan?
"Aku menyadari apa yang telah kamu lakukan terhadapnya sungguh tercela. Tetapi memanglah itu sangat manusiawi," jawabnya.
"Lalu, apa yang kau harapkan dariku, apa kau ingin mencari tahu jawaban atau menginginkan kekasihmu kembali padamu?"
"Tentu aku ingin kekasihku datang kembali kepadaku."
"Namun aku meragukan itu."
"Mengapa?"
"Sebab tingkahmu sungguh tak mengatakan bahwa kau menginginkannya kembali."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H