Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Berarti Tertawan

16 Juli 2016   02:37 Diperbarui: 16 Juli 2016   03:11 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya saja kulihat sekali
terbenam matahari. Sahut pandangku,
masihkah aku boleh tersenyum
senja yang menulisnya sukacita
juga baginya lebih angkuh dari malam padam
Kenapa bagiku? Semalam

Yaitu: pesan berkira lain
dibawamu segera
berganti keadaan yang sadar
tertutup langit di antara mana yang sedang
untuk apa sekarang bertanya-tanya

Untuk keraguan lebih dari sangka
aku tidak mau berangkat baiknya
nyata-nyata yang termasuk itu keliru
kulihat sekali, sekali lagi tanpa curiga
akhirnya ragu kutinggal dalam pikir

Pada apa berakhirnya
apa aku bertanya
masih kupikir masih
ada besok sampai kedua kalinya terbenam

Berakhir, terbenamlah sungguh-sungguh
tega berdiri, dibiarkan lama
karena itu aku
Benar maka aku minta
terbenam sampai kau merendah hati
tak lama ke ujung, senja pun datang
kenapa? Malamku sungguh yang berbeda kala ini

Medan, 15 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun