Mohon tunggu...
Efrat DanielNainggolan
Efrat DanielNainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

God bless us!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Sosiologi Ini Menjelaskan Pemikirannya Mengenai Dramaturgi Nih!!

12 Oktober 2022   19:20 Diperbarui: 12 Oktober 2022   19:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selanjutnya ada yang Namanya Back Stage, bagian ini merupakan tempat dimana sang actor mempersiapkan dirinya untuk tampil di Front Stage yang dilakukan secara tersembunyi agar tidak terlihat oleh para penonton. 

Dalam Back Stage karakter asli sang tokoh dapat dilihat, contohnya, budi sedang mengalami masalah berat karena bisnisnya yang omsetnya sedang menurun sehingga saat di rumah budi mengeluarkan emosinya akibat masalah yang ditimpa tetapi saat budi bertemu dengan teman2nya di tempat tongkrongan, budi akan berusaha untuk se asik mungkin dengan teman2nya agar tidak terlihat kalau budi sedang bersusah hati. 

Jadi, di panggung depan dengan panggung belakang seorang individu bisa berbeda sifatnya, dikarenakan saat di "panggung depan" individu menginginkan yang Namanya citra dari "penonton" tetapi saat di "panggung belakang" barulah terlihat karakter asli si individu atau "pertunjukan asli" si individu.

 Disini, Goffman mendalami kajian ini menggunakan perspektif sosiologi dimana ia mendalami tiap perilaku hubungan yang dilakukan dalam kehidupan kita sehari hari dimana seperti seseorang actor yg menampilkan karakternya didalam sebuah pertunjukan drama, individu mecitrakan dirinya di "panggung depan" sebab dia ingin mempresentasikan dirinya sesuai yg ia inginkan atau yang ia tuju. terdapat beberapa individu yang secara impulsif memainkan peran pada kehidupannya serta ada juga yg sudah dipersiapkan secara matang supaya orang lain mampu menangkap seperti apa karakter individu tersebut dan  citra diri ini mampu dilakukan utk hal yang positif atau negative.

 Pada dramaturgi ini tidak lepas dari tindakan social atau menurut Weber diklaim motif atau tujuan yang ingin dicapai dalam pencitraannya itu dan  menurut Goffman, pada hakikatnya tiap individu melakukan yang Namanya dramaturgi baik dalam perkuliahan, pekerjaan, pergaulan, dll, untuk menerima validasi dari orang lain. dalam dramaturgi ini, individu bisa saja gagal dalam mencitrakan diri pada "penontonnya", entah mampu sebab momentumnya yang tidak pas atau motifnya yang tidak sesuai dengan tujuannya, akibatnya tindakan ini mampu jadi boomerang bagi individu tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun