Mohon tunggu...
Efrat DanielNainggolan
Efrat DanielNainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

God bless us!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Sosiologi Ini Menjelaskan Pemikirannya Mengenai Dramaturgi Nih!!

12 Oktober 2022   19:20 Diperbarui: 12 Oktober 2022   19:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Erving Goffman (1922 -- 1982)

Dia lahir di Alberta, Canada, pada 11 Juni 1922. Ia menerima gelar sarjana asal universitas Toronto dan  menerima gelar Doktor berasal universitas Chicago. Kajian Goffman memiliki kedekatan menggunakan tokoh tokoh Antropologi, oleh karena itu dia pula dikenal menjadi tokoh Etnometodologi.

Karya terbesar pemikiran Goffman artinya "The Presentation of Self in Everyday Life" di tahun 1959. Goffman wafat tahun 1982 dimana pada masa itu dia sedang berada di zenit karirnya, keliru satunya pernah menjadi Profesor pada jurusan sosiologi universitas California Barkeley serta ketua  perserikatan Ivy universitas Pennsylvania.

Goffman ini sering menyoroti masalah-masalah yang berhubungan dengan interaksi antara orang-orang yang melibatkan symbol-simbol, Goffman ini meyakini bahwa tiap inetarksi dengan orang-orang pastinya melibatkan symbol-simbol serta penafsiran dimana peran self dan  the other mandapat porsi yang sama.

Interaksionisme simbolik erving Goffman ini mengacu pada konsep impresi, manajemen, role distance, secondary adjustment yang dimana konsep ini bertumpu di konsep self serta the other. Goffman menyororti pula face to face interaksi yg dimana sebagai dasar berpikir mikro sosiologinya dalam menganalisis gejala-gejala sosiologi di masyarakat.

Pemikiran Goffman : Dramaturgi

Singkatnya di tahun 1945 terdapat seorang tokoh yg bernama Kenneth Dufa Burke yang memperkenalkan konsep dramatisme yang tujuannya untuk tahu fungsi social dari Bahasa dan  drama sebagai pentas simbolik kata dan  kehidupan social. Menurutnya pada kehidupan sosial manusia itu tidak lepas dari "pentas simbolik" yg artinya memperlihatkan Bahasa menjadi model tindakan simbolik ketimbang model pengetahuannya, dan  menurutnya hidup itu bukan seperti drama melainkan hidup itu sendiri artinya drama. 

Mulai dari sini Erving Goffman mulai terbesit pada pikirannya untuk membuatkan konsep pemikiran dramatisme ini, sebagai akibatnya terciptanya buku yang berjudul  "The Presentation of Self in Everyday Life".

 Istilah dramaturgi pastinya ada sangkut pautnya terhadap drama, teater, atau pertunjukan panggung, dimana seorang actor memainkan peran manusia lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur ceritanya.

 Dalam dramaturgi pastinya ada yang Namanya Front Stage (Panggung depan) dan Back Stage (Panggung belakang). Front Stage merupakan bagian pertunjukan dimana sang actor memainkan perannya dan disinilah penonton dapat melihat karakter tokoh dan alur ceritanya. 

Dalam Front Stage terdapat dua bagian, yaitu Setting, bagian ini merupakan pemandangan fisik saat actor memainkan perannya, dan yang kedua, yaitu Front Personal, di bagian ini terdapat penampilan sang actor seperti peralatan apa yang dia pakai untuk menunjukan status sosialnya dan juga gaya sang actor dalam memperkenalkan perannya di depan panggung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun