Dengan alasan ini, maka keberadaan Meta AI sebagai instrumen teknologi di era digitalisasi saat ini, adalah sebuah keniscayaan. Namun demikian tidak harus menjadi sebuah ketergantungan, sehingga terbiasa berpikir Instan.
Untuk membuat judul artikel saja harus berinteraksi ke AI, enggan untuk berpikir kreatif. Sebagai manusia pasti ingin kualitas hidup kita, ditentukan oleh cara berpikir kita sendiri.Â
Bukan cara berpikir AI. Keberadaan teknologi AI sejatinya sebagai pendukung peradaban hidup manusia. Bukan untuk mengendalikan kualitas peradaban manusia.Â
Sebagaimana kata filsuf Aristoteles, "kualitas hidup seseorang, tergantung pada kualitas pikirannya." Kualitas pikiran yang bersunber dari pengetahuan, emosi dan pengalaman.
Dengan kualitas pikiran, kita terbiasa berkontemplasi menghadirkan kebaharuan gagasan. Memaknai hakekat sudut pandang serta mengkonversi menjadi karya yang original.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H