Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Membumikan Program Terbaik Pasangan Sangganipa

1 November 2024   14:58 Diperbarui: 1 November 2024   15:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat peraga mensosialisasikan Pasangan Sangganipa. (Dokumentasi Pribadi) 

Delapan, program sarapan pagi anak sekolah, tambahan nutrisi ibu hamil dan kegiatan kreatif. Diketahui pemerintah pusat telah memprogramkan makan siang gratis dalam rencana APBN tahun 2024

Oleh karena itu dalam rangka mendukung suksesnya program ini, pemerintah provinsi Sulteng akan memberikan nutrisi tambahan sarapan pagi bagi anak sekolah. Serta tambahan les untuk mengasah inovasi kreatif.

Sembilan, program pembinaan atlet bagi 8 cabang olahraga untuk perebutan medali emas PON. Program ini adalah bagian untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional dan internasional. Dimana sebagai indikator capaian pembangunan manusia.

Dari program terbaik tersebut, terdapat program yang bersinergi dengan pemerintah pusat. Inilah bentuk kepemimpinan visioner pasangan Sangganipa yang melihat pentingnya sinergisitas program antara pusat dan daerah.

Selain itu program yang mengakomodor  kebutuhan masyarakat pedesaan yang berbasis komoditi dan UMKM. Sehingga tidak tepat jika dikatakan padangan Sangganioa hanya fokus pada industri pengolahan dan pertambangan.

Dengan sisa waktu yang tersisa di masa kampanye, seluruh jaringan Relawan akan terus bekerja membumikan program terbaik Sangganipa agar benar-benar melekat di hati masyarakat.

"Jaringan kami di daerah, sudah mendapatkan penguatan dalam membumikan program terbaik Sangganipa. Dan saat ini terus bekerja intensif, " ujar Ketua Relawan Sulteng Andarias Pagalla.

Membumikan program terbaik ke masyarakat merupakan bagian dari bentuk kampanye edukasi Pasangan Sangganipa. Sekaligus instrumen menghindari kampanye dengan pendekatan pragmatis yang tidak mengedukasi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun