Program ini akan dilanjutkan ke arah yang lebih strategis melalui rancangan Instruksi Presiden (Inpres) penyangga IKN dengan rancangan anggaran sebesar 100 triliun.
Tiga, program digitalisasi pedesaan, petani milenial, serta pembangunan Banua Oge digitalisasi dan inovasi. Program ini adalah transformasi sosial dan ekonomi masyarakat Sulteng menjadi ekonomi digital.
Pemprov akan membangun 7 lokasi kabupaten/kota percontohan Banua Oge digitalisasi dan inovasi. Tujuannya untuk memberikan fasilitas pelatihan bisnis digital, ekosistem aplikasi dan juga bisnis UMKM.
Empat, melanjutkan program kredit usaha rakyat (KUR )untuk ekonomi baru. Program KUR sebelumnya yang diminta oleh Gubernur Rusdy Mastura pada Presiden Jokowi, telah memberi kontribusi besar bagi stabilitas dan kemampuan ekonomi masyarakat Â
Terutama layanan usaha pertanian usaha kreatif dan ekonomi kecil rumah tangga. Program kerjasama perbankan dan keuangan ini akan terus ditingkatkan. Guna menjangkau lebih luas dan menggerakkan ekonomi pedesaan.
Lima, program hibah Rp 100 juta rupiah per desa lewat skema APBD. Â Enam, program sembako murah pasar murah, operasi pasar, serta penanganan inflasi dan harga.
Program sembako murah ini terbukti telah menekan angka inflasi yang sebelumnya meningkat paska pandemi covid 19. Serta membantu masyarakat untuk mengakses pangan.
Program ini juga menjadi salah satu upaya untuk menekan permainan harga, inflasi dan juga meningkatkan nilai tukar masyarakat, terhadap barang kebutuhan pokok yang diperlukan.
Tujuh, progran inseminasi buatan bibit sapi berkualitas tinggi untuk target 1 juta daging. Program ini terbukti telah menghasilkan produk sapi Wagyu dari proses persilangan benih sapi Donggala (sapi lokal), menggunakan teknologi inseminasi.
Program ini akan dilanjutkan dan dibuat lebih luas dengan melibatkan pihak terkait, untuk melakukan sosialisasi dan praktik setiap sapi di pedesaan. Diharapkan program ini dapat meningkatkan jumlah produksi daging Sulteng yang ditargetkan mencapai 1 juta ton.