Tentu sektor industri pengolahan yang menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi Sulteng tersebut, relevan dengan keberadaan Kota Palu sebagai kota industri yang saling bersinergi dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Â
Keseriusan menjadikan Palu sebagai Kota Destinasi dan Industri dalam dimensi geopolitik, hanya ada pada figur pemimpin yang visioner. Dan tentu visi tersebut ada pada pasangan Handal yang jeli melihat masa depan Kota Palu dalam dimensi geopolitik.
Digenjotnya berbagai infrastruktur dan prasarana baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, tentunya bertujuan untuk mendukung kemajuan Palu sebagai kota destinasi dan industri.
Sebagai contoh, program rehab rekon pelabuhan utama Pantoloan yang dikerjakan oleh pemerintah pusat, bertujuan agar transportasi laut bisa lebih maksimal dalam memobilisasi produk dan komoditi industri dari Kota Palu ke daerah lain.
Hal yang sama juga diharapkan pada pelabuhan fery Taipa, yang selama ini melayani rute transportasi laut antara Palu ke Balikpapan. Di mana perlu dikembangkan agar lebih maksimal dalam mobilisasi barang dan penumpang. Â
Maka sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah kota (Pemkot) Palu sangat dibutuhkan kedepan. Saling bekerjasama baik dalam stimulan anggaran, kebijakan dan program dalam mendukung Palu sebagai kota industri dan sekaligus penyangga IKN.
Tentu sinergitas ini akan menjadi komitmen pasangan Handal jika terpilih. Karena untuk membangun Kota Palu tidak bisa oleh Pemkot Palu saja. Namun perlu melibatkan lintas stakeholder dan sektoral.
Menjadikan Palu sebagai Kota Destinasi dan Industri, meniscayakan keberadaan aspek pendukung, seperti aksesibilitas serta amenitas. Inilah yang dipastikan dikerjakan oleh pasangan Handal, jika diberi kesempatan memimpin Kota Palu 5 tahun kedepan.
Target dari Kota Palu Destinasi dan Industri adalah terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat dan pelaku usaha, serta meningkatnya pendapatan daerah.
Jika destinasi sebuah kota dikelola secara baik dan berkualitas, maka akan banyak pengunjung yang datang. Di mana akan berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat khususnya pelaku usaha.
Yakni pada cluster pertama adalah para pelaku usaha jasa. Baik transportasi, akomodasi, kuliner maupun loundri. Kemudian cluster kedua meliputi pelaku usaha UMKM. Cluster ketiga pelaku usaha kecil di lokasi destinasi.