Masyarakat membludak saat konser musik Slank digelar Kamis malam, bertempat di lapangan Imanuel Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Bukan hanya masyarakat Kota Palu yang memadati lokasi konser, namun juga dari luar Palu. Seperti dari Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso dan Kabupaten lainnya.
Antusias masyarakat menonton penampilan band Slank terlihat di lokasi konser. Dimana turut bernyanyi saat vokalis Slank Kaka, membawakan lagu-lagu yang sudah familiar di telinga para fans.
Kehadiran Slank di Palu merupakan undangan dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng, Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto Hambuako (SANGGANIPA) untuk menghibur masyarakat Palu dan sekitarnya.
Namun konser gratis tersebut, ternyata turut menarik animo masyarakat dari luar Kota Palu. Dimana rela datang dari jauh, hanya demi bisa menonton langsung aksi Slank di atas panggung.
Harus diakui momentum pilkada serentak ini, masyarakat Palu mendapat hiburan konser gratis band papan atas. Ini berkat undangan para calon kandidat yang berkontestasi.
Sebelumnya pasangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri (BERAMAL) menggelar konser gratis dengan mendatangkan band Dewa 19. Sementara pasangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido (BERANI) mendatangkan band Tipe-X untuk menghibur masyarakat Palu.
Bagi masyarakat adanya konser musik yang meibatkan band papan atas, adalah bentuk hiburan sekaligus refreshing. Kapan lagi bisa menonton konser secara gratis yang digelar kandidat pemilihan gubernur (Pilgub) Sulteng.
Namun bagi para kandidat termasuk pasangan SANGGANIPA, perhelatan konser musik merupakan bagian dari strategi pemenangan. Dalam rangka mendongkrak aspek,elektoral dalam kontestasi Pilgub.
Semakin banyak yang datang menonton konser, semakin berdampak positif bagi kandidat yang menggelar gawean konser. Setidaknya menjadi atensi di ruang publik, bahwa kandididat punya kepedulian terhadap pertunjukan konser musik di daerah.
Karena perlu diingat, konser musik dalam kontestasi politik bisa disebut sebagai peristiwa politik, dalam dimensi entertainment. Dan setiap peristiwa politik dari dimensi tersebut, harus bisa membawa keuntungan politik.
Salah satunya adalah keuntungan elektoral pasangan calon. Karena tidak menutup kemungkinan pasca menonton konser, preferensi politik masyarakat timbul terhadap kandidat karena faktor simpati.
Walaupun harus diakui ada juga masyarakat yang datang konser murni karena hiburan, sementara preferensi politiknya sudah lebih dulu tertuju ke kandidat tertentu.
Namun demikian cara efektif untuk mensosialisasikan kandidat adalah dengan memanfaatkan banyaknya masyarakat  yang menonton konser. Apalagi saat musisi yang tampil, turut mempromosikan kandidat yang menggelar konser.
Dampak lain adanya konser musik adalah keterlibatan pelaku UMKM yang berdagang di lokasi, untuk memperoleh pendapatan dari bayaknya penonton konser yang hadir.
Seperti saat konser Slank digelar, terlihat jejeran pedagang kecil memenuhi ruas jalan hingga lokasi konser. Para pedagang terlihat sibuk melayani penonton yang mampir membeli dagangan.
Dengan melibatkan pelaku UMKM, kandidat secara tidak langsung sudah memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat. Dampak baliknya pelaku UMKM akan memberi atensi berupa dukungan elektoral bagi kandidat.
Dipastikan perhelatan konser musik akan mewarnai pelaksanaan pilkada serentak di Sulteng. Mengingat ada 13 kabupaten/kota dan 1 provinsi yang menggelar pilkada serentak.
Walaupun untuk mengundang artis atau musisi papan atas butuh biaya besar, namun dampak elektoral bagi kandidat diyakini masih relevan, sebagai salah satu strategi pemenangan dalam pilkada serentak.
Karena yang paling penting dalam mendongkrak elektoral adalah, sejauh mana kerja tim pemenangan bersama relawan di tingkat grassroot atau akar rumput, untuk memenangkan kandidat yang diusung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H