Semakin banyak yang datang menonton konser, semakin berdampak positif bagi kandidat yang menggelar gawean konser. Setidaknya menjadi atensi di ruang publik, bahwa kandididat punya kepedulian terhadap pertunjukan konser musik di daerah.
Karena perlu diingat, konser musik dalam kontestasi politik bisa disebut sebagai peristiwa politik, dalam dimensi entertainment. Dan setiap peristiwa politik dari dimensi tersebut, harus bisa membawa keuntungan politik.
Salah satunya adalah keuntungan elektoral pasangan calon. Karena tidak menutup kemungkinan pasca menonton konser, preferensi politik masyarakat timbul terhadap kandidat karena faktor simpati.
Walaupun harus diakui ada juga masyarakat yang datang konser murni karena hiburan, sementara preferensi politiknya sudah lebih dulu tertuju ke kandidat tertentu.
Namun demikian cara efektif untuk mensosialisasikan kandidat adalah dengan memanfaatkan banyaknya masyarakat  yang menonton konser. Apalagi saat musisi yang tampil, turut mempromosikan kandidat yang menggelar konser.
Dampak lain adanya konser musik adalah keterlibatan pelaku UMKM yang berdagang di lokasi, untuk memperoleh pendapatan dari bayaknya penonton konser yang hadir.
Seperti saat konser Slank digelar, terlihat jejeran pedagang kecil memenuhi ruas jalan hingga lokasi konser. Para pedagang terlihat sibuk melayani penonton yang mampir membeli dagangan.
Dengan melibatkan pelaku UMKM, kandidat secara tidak langsung sudah memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat. Dampak baliknya pelaku UMKM akan memberi atensi berupa dukungan elektoral bagi kandidat.
Dipastikan perhelatan konser musik akan mewarnai pelaksanaan pilkada serentak di Sulteng. Mengingat ada 13 kabupaten/kota dan 1 provinsi yang menggelar pilkada serentak.
Walaupun untuk mengundang artis atau musisi papan atas butuh biaya besar, namun dampak elektoral bagi kandidat diyakini masih relevan, sebagai salah satu strategi pemenangan dalam pilkada serentak.