Maka untuk pertama kalinya duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi dibawa dari Jakarta ke Penajam Paser Utara Kaltim. Â Ini peristiwa bersejarah, saat dua benda sakral tersebut dibawa melintasi pulau Jawa ke Kalimantan pada tanggal 10 Agustus 2024.
Dua purna paskibraka 2023 Kachina Ozora dari Provinsi Kalimantan Tengah dan
Keyla Azzahra Purnama  dari Provinsi Sumatra Selatan, turut ambil bagian dalam prosesi bersejarah tersebut.
Dimana mendapat kesempatan berharga membawa langsung duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monas Jakarta melewati jalur darat dan udara, hingga tiba di Balikpapan Kaltim.
Dua purna paskibraka lainnya Naila Aulita Alqubra Sinapoy, dari Provinsi Banten dan
Lilly Wenda dari Provinsi Papua Pegunungan, dipercaya membawa dari Balikpapan melalui jalur darat sejauh 74 kilometer menuju Panajam Paser Utara, tepatnya di Istana Negara IKN untuk disimpan.
Selanjutnya akan digunakan untuk upacara peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI tingkat nasional yang dihadiri Presiden Jokowi serta Presiden terpilih Pemilu  2024  Prabowo Subianto.
Momen saat duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi bergerak meninggalkan Jakarta  menuju IKN Nusantara Kaltim dalam iring-iringan pengawalan kendaraan taktis, menjadi momen bersejarah yang turut disaksikan oleh jutaan rakyat Indonesia.
Kini duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi sudah berada di Kaltim. Menunggu putaran jam berlalu, serta pergantian hari bergerak menuju tanggal 17 Agustus 2024. Tanggal dimana peringatan HUT Kemerdekaan RI dilaksanakan di IKN Nusantara.
Kehadiran duplikat Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi di IKN Nusantara mengafirmasi bahwa, sejarah perpindahan ibu kota  kini telah ditapak di bumi Kalimantan.
Ketika saatnya duplikat Bendera Merah Putih berkibar dan teks Proklamasi dibacakan di IKN Nusantara, maka menjadi tonggak peradaban baru perpindahan ibukota dari Jakarta ke Kaltim.
Keinginan  Bung Karno 65 tahun lalu ibukota pindah ke kalimantan agar bisa membagi beban Jakarta, bukan lagi sekedar gagasan tapi telah menjadi realita.