Dalam artikel saya berjudul Mewujudkan Tol Laut di Sulawesi Tengah menyebutkan, letak wilayah Sulteng yang strategis dalam konteks regional serta kawasan, memerlukan keberadaan sarana tol laut yang memadai. Guna berkompetisi dan berdaya saing dengan daerah lain di sektor maritim.
Juga dalam artikel berjudul Akselerasi Kerjasama Lintas Provinsi di Selat Makassar menyebutkan, intensitas konektivitas transportasi laut di Sulteng jika dibandingkan dengan daerah lain dalam kawasan Selat Makassar, masih mengalami disparitas.
Sementara Sulteng sebagai daerah penyangga IKN Nusantara membutuhkan konektivitas yang memadai lewat dukungan empat elemen pendukung tol laut. Yakni pelabuhan, armada kapal, sistim logistik dan hubungan antar lembaga.
Dalam buku Tol Laut; Konektivitas Maritim Indonesia menyebutkan, pengertian tol laut adalah konektivitas laut yang efektif berupa adanya kapal yang melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur.
Dimana ada tiga aspek yang ingin dicapai dalam program tol laut, yakni ketersediaan (availability), kemudahan akses (accessibility) dan memperkecil disparitas harga (affordability).
Maka dengan kehadiran KM Dharma Kencana V milik PT DLU yang beroperasi di pelabuhan Donggala, akan mendukung keberadaan kapal Pelni dan kapal penyeberangan dalam memperkuat konektivitas maritim di wilayah barat Sulteng.
Tentu diharapkan konektivitas maritim ini juga berlaku untuk wilayah timur Sulteng yang dominan dengan keberadaan pulaunya. Yakni penambahan armada kapal untuk angkutan penumpang, barang dan kendaraan lintas daerah dan provinsi.
Dengan demikian tiga aspek yang dicapai lewat keberadaan tol laut bisa diakomodir, dan Sulteng akan semakin maju dan berkembang lewat pengelolaan sektor Maritim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H