Terlebih memiliki pemain muda cemerlang Lamine Yamal yang terpilih menjadi player of the macth saat mengalahkan Perancis di semifinal. Spanyol juga berambisi meraih trofi juara Piala Eropa untuk keempat kalinya.
Perjalanan Inggris menuju fase final sendiri tidak mudah. Di fase grup mengalahkan Serbia 1-0, imbang 1-1 dengan Denmark dan imbang 0-0 saat melawan Slovenia. Inggris lolos dari fase grup sebagai peringkat atas.
Selanjutnya di fase 16 besar, Inggris sukses mengalahkan Slovakia  2-1.  Kemenangan ini ditandai gol indah Jude Bellinghan. Kemudian di fase perempat final mengalahkan Swis 5-3 lewat drama adu pinalti.
Ambisi Inggris untuk meriah juara tahun ini bisa tercapai, jika konsisten mempetahankan kualitas dan skema bermain saat mengalahkan Belanda di semifinal. Â Dimana Inggris tampil mendominasi dan terus menekan Belanda sepanjang pertandingan.
Itu bisa dilihat dari data statistik hasil pertandingan. Meliputi tembakan dimana Belanda sebayak 7 dan Inggris 9 tembakan. Selanjutnya tembakan tepat sasaran 2 - 5, penguasaan bola 41 persen- 59 persen, operan 413 - 589 dan akurasi operan 89 persen - 92 persen.
Spanyol tentu sudah mempelajari permainan Inggris dan siap memberikan perlawanan sengit di fase final nanti. Disinilah kepiawaian pelatih Gareth Southgate diuji dalam meramu strategi jitu, untuk bisa mengalahkan tim matador.
- Ini momentum berharga bagi Gareth Southgate, kapten Harry Kane dan skuad The Three Lions untuk membawa pulang trofi juara ke Inggris. Maka mau tak mau, skuad Inggris harus tampil all out untuk bisa mengalahkan Spanyol.
Dua negara dengan klub bola terbaik di Eropa ini, akan membuktikan siapa yang paling pantas menjadi juara Piala Eropa tahun ini. Namun saya memprediksi, Inggris lah yang akan keluar sebagai pemenang dan mencatat sejarah menjadi juara untuk pertama kalinya.
Prediksi ini tentu bukan tanpa alasan, ada beberapa aspek yang mendasari. Yakni kualitas permainan, konsistensi (tidak pernah kalah di fase grup), kesolidan antar pemain, serta yang tak kalah penting adalah antusias untuk meraih juara. Momentum sejarah sudah di depan mata.
Dukungan besar sudah pasti akan diberikan suporter militan Inggris, kepada tim nasionalnya bertanding di final. Piala Eropa yang berlangsung di Jerman kali ini, harus diakui menjadi momentum emosional bagi para suporter Inggris.
Bisa jadi karena ada pertautan emosional dengan histori masa lalu. Tidak heran puluhan ribu suporter Inggris tumpah ruah di Jerman selama Piala Eropa berlangsung. Membuat pihak kepolisian Jerman harus, memberi pengamanan ekstra.