Dengan durasi jangka panjang, masyarakat lokal khususnya kaum perempuan bisa dilibatkan untuk program menanam pohon yang mana hasilnya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan mereka.
Namanya program yang bersifat kemitraan, tentu masyarakat lokal akan mendapat edukasi berupa literasi dan teknologi yang tepat dalam menanam pohon dengan pola agroforestry.
Negara pendonor memang cukup detail dalam membangun kemitraan dan menyalurkan dana bantuan program. Dimana selain memperhatikan komitmen masyarakat lokal, juga komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program tersebut.
Berpijak pada kebijakan, bahwa pemerintah sudah selayaknya melakukan pemberdayaan bagi kaum perempuan yang berada di garda terdepan dalam menjaga sumber daya energi terbarukan serta mengatasi perubahan iklim. Baik lewat pelatihan-pelatihan maupun dukungan modal dan fasilitas yang dibutuhkan.
Selain itu badan usaha yang sudah mendapatkan profit dari pemanfaatan sunber daya alam untuk penyelenggaraan energi baru terbarukan, wajib melibatkan kaum perempuan guna melakukan pemberdayaan tersebut. Karena sudah berkontribusi dalam merawat ekosistem di lingkar usaha ebergi baru terbarukan.Â
Sampai disini maka transisi energi adil penting dilakukan, bukan saja untuk mengatasi perubahan iklim namun juga meningkatkan ketahanan energi. Termasuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas udara dan keberlangsungan sunber energi baru terbarukan.
Serta yang paling penting adalah membangun masa depan yang berkelanjutan. Masa depan dimana generasi penerus akan dapat merasakan peradaban kehidupan yang lebih baik dengan ketersediaan sumber daya energi yang bisa dimanfaatkan secara berkeadilan setiap saat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI