Jalur trans barat, merupakan salah satu jalur transportasi darat dengan landscape alam yang eksotis di Pulau Sulawesi. Pengendara akan dimanja dengan panorama pesisir pantai, gunung, bukit, sungai, persawahan dan perkebunan yang indah di sepanjang jalur yang dilewati.
Saya menyempatkan melintasi jalur trans barat di awal balik mudik setelah hari raya Lebaran pada Jumat 12 April 2024. Perjalanan dari Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) menuju Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), menggunakan bus Cahaya Bone.
Sebagaimana diketahui hampir seluruh armada bus di jalur trans barat Sulawesi tidak beroperasi selama dua hari untuk merayakan Lebaran. Nanti beroperasi kembali pada hari Jumat, untuk melayani penumpang yang hendak balik dari mudik Lebaran.
Pilihan untuk menggunakan bus Cahaya Bone karena harga lebih murah dari armada bus lain. Yakni Rp 350 ribu dari Palu ke Makassar. Berangkat dari Palu jam 09.00 Wita dan tiba di Makassar pada besok harinya di jam yang sama. Durasi waktu perjalanan dua hari satu malam dengan jarak tempuh kurang lebih 800 kilometer.
Ekspektasi saya penumpang bus akan kurang, karena arus balik masih di hari pertama. Namun ternyata dari Palu ada lumayan penumpang yang berangkat. Dan penumpang bertambah, setelah bus melakukan perjalanan memasuki provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Sejumlah penumpang yang naik dari daerah Pasangkayu di Sulbar mengatakan, mereka sengaja memesan tiket dari Palu agar bisa mendapatkan kursi. Karena kalau tahan di jalan takutnya bus penuh, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Ketika singgah untuk makan malam di daerah Sulbar, bus yang saya tumpangi berjumpa dengan dua bus lainnya yang juga tujuan Palu-Makassar. Yakni bus Damri dan Kharisma Wahyu yang juga menurunkan penumpangnya untuk rehat makan di tempat yang sama.
Saat melintasi trans barat Sulawesi di awal balik mudik Lebaran, situasi jalan masih terlihat lenggang dari kepadatan kendaraan. Ini wajar karena masih banyak masyarakat yang menikmati libur Lebaran dan belum melakukan perjalanan balik mudik.
Dengan kondisi jalan yang lenggang, risiko lakalantas di jalan tentu relatif kecil. Padahal sebelumnya di jalur trans barat ini, sempat terjadi lakalantas yang menimpa Bus Borlindo yang tengah melakukan perjalanan dari Makassar ke Palu di daerah Sulbar, pada satu hari menjelang Lebaran.