Belum lama ini, Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berkesempatan menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) Road to Selat Makassar Summit 2024. Penyelenggaraan kegiatan regional ini dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Lima provinsi tersebut merupakan daerah yang masuk dalam kawasan Selat Makassar, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 83 tahun 2020 tentang Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Selat Makassar.
Penyelenggaraan Selat Makassar Summit 2024 menjadi agenda strategis, guna menseriusi amanat Perpres dalam mengelola potensi yang terkandung di Selat Makassar. Di mana diharapkan memberi dampak signifikan bagi lima provinsi lewat kolaborasi (kerjasama) nyata yang dibangun pasca penyelenggaraan summit.
Potensi besar yang terkandung di Selat Makassar meliputi pertama, merupakan jalur perdagangan internasional dan juga bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2, sehingga menjadi salah satu jalur laut terpadat yang dilintasi lebih kurang 36.000 kapal per tahun.
Kedua, Selat Makassar memiliki cadangan minyak dan gas alam berlimpah. Termasuk menyimpan potensi energi terbarukan yakni Ocean Thermal Energy Convention (OTEC), sebagai sumber energi hijau yang ramah lingkungan.
Ketiga, Selat Makassar merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 dengan berbagai spesies ikan. Seperti ikan tongkol, tuna, cakalang, katombo, kakap, dan bawal.
Di mana potensi perikanan di wilayah ini diestimasi mencapai 929 ribu ton yang dapat dijadikan lumbung pangan maritim. Keempat, kawasan ekologi laut dan keragaman kebudayaan di wilayah sekitar Selat Makassar sangat autentik.
Soal potensi Selat Makassar di sektor maritim tersebut, diungkap langsung oleh Gubernur Sulteng Rusdi Mastura yang sangat antusias terhadap penyelenggaraan Road to Selat Makassar Summit 2024 dengan Kota Palu selaku tuan rumah.