Debat ketiga calon presiden (capres) yang baru saja digelar, sudah bisa menjadi referensi bagi rakyat Indonesia terhadap figur capres yang visioner terkait peran Indonesia dalam konteks geopolitik global.
Tentu selain terhadap konteks geopolitik nasional, memahami dan mempunyai solusi geopolitik global tak kalah penting. Itulah sebabnya tema geopolitik global menjadi salah satu materi debat capres untuk pendalaman visi misi.
Mengapa penting?
Karena Indonesia punya catatan sejarah, bagaimana di bawah kepemimpinan presiden pertama Sukarno, Indonesia tampil menjadi negara yang disegani dalam konteks geopolitik global saat itu.
Bahkan menjadi garda terdepan dalam menyikapi isu global dengan berperan sebagai inisiator dan mediator dalam pertemuan global. Salah satunya inisiator Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Indonesia juga aktif dalam membangun konsepsi tentang perdamaian dunia.Â
Salah satunya di Sidang Umum PBB tahun 1964, di mana Sukarno hadir menyampaikan pidato yang menggetarkan tentang membangun dunia kembali (to build the world a new). Pidato yang hingga kini masih dikenang oleh dunia.
Langgam geopolitik global yang ditunjukkan oleh Sukarno, membuat posisi Indonesia menjadi strategis dan sangat dihormati oleh dunia. Tak heran jika di negara manapun Sukarno berkunjung, selalu mendapat sambutan antusias.
Tradisi peran Indonesia dalam konteks geopolitik global diteruskan oleh kepemimpinan presiden saat ini Jokowi. Indonesia aktif berperan sebagai garda terdepan inisiator geopolitik global yang sudah dilakukan pada era kepemimpinan Sukarno.
Jokowi menjadi salah satu presiden yang terlihat aktif dan sibuk dalam berbagai agenda global, baik konteks regional maupun kawasan. Bahkan Indonesia beberapa kali dipercaya menjadi tuan rumah dalam agenda global.
Diantaranya KTT G20 di Bali tahun 2022 lalu dengan isu sentral soal ekonomi global. Yang menarik dalam KTT ini, Jokowi mengakhiri kepemimpinan sebagai Presiden G20 tahun 2022. Serta KTT ASEAN ke 43 tahun 2023 di Jakarta yang mengangkat isu sentral stabilitas di kawasan Indo Pasifik.