Dari lahan parkir, wisatawan harus berjalan kaki meniti anak tangga yang lumayan tinggi hingga mencapai lokasi patung Yesus Memberkati. Â Saat meniti anak tangga ini saya berjumpa dengan wisatawan lain yang baru selesai berkunjung. Â
Keberadaan stand UMKM kuliner maupun kerajinan tangan, berjejer di sepanjang jalan menuju lokasi patung. Banyaknya wisatawan yang berkunjung berdampak pada pendapatan ekonomi para pelaku UMKM yang berdagang di destinasi wisata tersebut.
Kebetulan saya datang berkunjung di siang hari di saat panas matahari menyengat. Ternyata sudah sangat banyak wisatawan yang datang. Namun walaupun suasana panas, wisatawan terlihat antusias mengeksplor berbagai spot destinasi yang ada.
Bahkan ada spot dimana wisatawan harus antri, agar bisa mengambil dokumentasi dengan veuw patung Yesus Memberkati dan landscape alam yang indah. Sejumlah wisatawan terlihat senang setelah berdokumentasi di spot yang menarik.
Saya beruntung bisa berkunjung disaat tidak turun hujan, sehingga bisa mengeksplor berbagai spot destinasi Buntu Burake secara jelas. Padahal di Makale pada akhir tahun, biasanya durasi turun hujan cukup intens.
Cuaca di Kota Makale sebenarnya cukup sejuk bahkan cenderung dingin. Karena Kota ini berada di ketinggian 1000-1500 meter dari permukaan laut.
Namun demikian di siang hari tetap terasa panas jika matahari bersinar terik. Namun karena berada di ketinggian bukit, henbusan angin membuat wisatawan betah mengeksplor setiap spot yang ada
Sebenarnya di lokasi patung Yesus Menberkari ada spot jembatan kaca yang dulunya dibuka bagi wisatawan yang hendak menikmati keindahan alam, sembari menguji adrenalin. Namun saat ini, spot tersebut tertutup bagi wisatawan.