Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyerap Atensi, Interaksi, dan Inspirasi dari Kompasianival 2023

26 November 2023   22:05 Diperbarui: 4 Desember 2023   17:31 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Besar juga ya biayanya dari Sulteng bisa hadir di event Kompasianival," ujar seorang kompasianer kepada saya di sela-sela kegiatan talk show yang dihelat di Bentara Budaya Jakarta.  

Jujur saja terkait biaya untuk bisa hadir ke Kompasianival tentu lumayanlah, mengingat pengeluaran untuk transportasi ke Jakarta. Ditambah lagi biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi selama di ibukota.

Namun bukan soal berapa nominalnya, karena biaya bisa dicari gantinya. Tapi momentum untuk bisa hadir di Kompasianival. Karena kapan lagi bisa hadir, mengingat hanya setahun sekali digelar. Belum tentu tahun depan bisa ikut, mengingat kesibukan dan kendala yang ada.

Ekspektasi untuk hadir di Kompasiana tahun ini yang mengangkat tema Sustaination atau pembangunan keberlanjutan, membuat saya mengesampingkan soal biaya. Yang penting bisa hadir saja dulu, urusan lain dipikirkan belakangan.

Dan terbukti momen Kompasianival 2023 yang baru pertama kali saya ikuti, memberi kesan mendalam dan tak terlupakan. Terkait atensi, interaksi dan inspirasi yang saya dapatkan saat mengikuti perhelatan Kompasianival.

Bersama kompasianer Martha Weda, Veronika Gultom, Levina Litaay dan Irfan Maulana Dok Pri
Bersama kompasianer Martha Weda, Veronika Gultom, Levina Litaay dan Irfan Maulana Dok Pri

Bersama kompasianer Edrida Pulungan. Dok Pri
Bersama kompasianer Edrida Pulungan. Dok Pri

Beberapa teman kompasianer seperti ibu Martha Weda, ibu Veronika Gultom dan bung Irfan Maulana yang berdomisili di Jakarta dan Bandung, menghampiri dan memberi atensi atas kehadiran saya di Kompasianival.

Ibu Martha Weda dan Veronika Gultom sendiri masuk dalam nominator Kompasiana Award 2023 untuk masing-masing kategori. Namun keduanya belum berkesempatan sebagai pemenang.

Saat menghampiri saya, ketiganya menanyakan kisah perjalanan saya menggunakan kapal laut yang menurut mereka berkesan dan butuh pengorbanan. Padahal bagi saya yang terbiasa naik kapal laut, merupakan perjalanan biasa hanya saja durasinya agak lama.

Bersama mereka, saya terlibat interaksi dan sharing informasi yang cukup intens. Sesaat kemudian menghampiri ibu Levina Litaay, sosok kompasianer yang menurut saya sangat inspiratif dan mumpuni. Dimana banyak menulis soal keberadaan pulau-pulau pesisir, maritim. dan potensi desa di Propinsi Maluku.

Ia menyapa saya dan memberi atensi atas pertanyaan saya sampaikan dalam sesi talk show bersama narasumber dari Pushidrosal TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut (KH) Nawanto Budi Sukotjo. Saya bisa bertanya karena diberi kesempatan oleh Widha Karina selaku moderator. 

Memang dalam sesi ini saya berkesempatan bertanya  tentang sejauhmana penelitian Pushidrosal TNI AL terhadap potensi kerawanan di perairan Selat Makassar yang diprediksi akan ramai oleh tol laut, ketika IKN pindah ke Kalimantan Timur.

Diskusi bersama Troy Pantouw Jubir Badan Otorita IKN. Dok Pri
Diskusi bersama Troy Pantouw Jubir Badan Otorita IKN. Dok Pri

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki selaku narasumber. Dok Pri
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki selaku narasumber. Dok Pri

Saya sendiri memberi atensi yang sana kepada ibu Levina Litaay yang juga turut bertanya kepada narasumber. Dari saling sapa, kamipun terlibat diskusi menarik, terkait sepak terjangnya dalam mengadvokasi masyarakat sejumlah desa yang ada di Propinsi Maluku.

Bukan itu saja, beliau turut mendampingi sejumlah Kades untuk menyampaikan aspirasi ke Istana Presiden dan Kementerian di Jakarta. 

Bahkan turut memperjuangkan agar program di Kementerian, bisa turun ke desa tertinggal yang ada di Maluku. "Wah ini keren dan menginspirasi bu," ujar saya.

Interaksi selanjutnya saat bersama kompasianer Edrida Pulungan usai mengikuti workshop clas tentang menulis buku.  Edrida sendiri sudah menerbitkan buku dan juga menjadi founder lembaga yang bergerak di bidang penguatan literasi.

Interaksi dan sharing bersama Edrida Pulungan sangat bermanfaat, mengingat  sudah sering menjadi narasumber dan fasilitator untuk kegiatan bertaraf internasional. Banyak informasi dan masukan yang saya dapat selama sharing dengan beliau.

Dokumrntasi bersama COO Kompasiana Nurulloh. Dok Pri
Dokumrntasi bersama COO Kompasiana Nurulloh. Dok Pri

Bersama mas Yon Bayu peraih Komoasianer Of The Year 2023. Dok Pri
Bersama mas Yon Bayu peraih Komoasianer Of The Year 2023. Dok Pri

Edrida berbagi pengalaman membangun jejaring bersama sejumlah kedutaan besar di Indonesia, terkait program yang dikonversikan ke daerah. Untuk itu dirinya siap untuk berkolaborasi terkait sektor tertentu yang menjadi agenda strategis di Sulteng.

Interaksi berkesan juga terjadi saat  saya berjumpa kompasianer Bily Steven Kaitjily yang berasal dari Saparua Maluku dan saat ini menetap di Jakarta. Ternyata ia sudah pernah berkunjung ke Kabupaten Poso dan Morowali Utara dalam sebuah tugas pelayanan.

Selain dengan para kompasianer, interaksi juga dilakukan bersama COO dan tim kerja (admin) Kompasiana yang ramah dan egaliter. Saya mendapat atensi yang baik dari Nurulloh selaku COO, juga Widha Karina, Musfi, Nurul Asih dan tim kerja lainnya.

Dari hasil interaksi tersebut, saya tahu jika Nurul Asih yang saat ini sebagai sales marketing di Kompasiana, pernah tiga tahun berdomisili dan bekerja di Palu. Tentu saja saya  banyak bercerita soal perkembangan kota Palu saat ini kepada dirinya.

Bersama peserta Workshop Class menulis buku. Dok Pri
Bersama peserta Workshop Class menulis buku. Dok Pri

Bersama Komoasianer bung Billy Steven. Dok Pri
Bersama Komoasianer bung Billy Steven. Dok Pri

Saya juga memberi apresiasi kepada jajaran tim kerja Kompasiana atas terselenggaranya kompasianival 2023. Juga kerja keras mereka sehingga Kompasiana tetap eksis, menjadi wadah bagi banyak kompasianer dalam menyalurkan artikel menarik.  

Interaksi juga terjadi bersama kompasianer Yon Bayu, peraih Kompasiana Award 2023 untuk kategori Kompasianer Of The Year. Saya memberi atensi atas pencapaian yang diraihnya sebagai seorang kompasianer. Sebaliknya ia juga memberi atensi kepada saya sudah hadir di Kompasianival. 

Dalam workshop clas yang saya ikuti tentang menulis buku hingga lolos ke penerbit, apakah sulit? dengan narasumber Almira Bastari, banyak inspirasi didapatkan. Diantaranya saat Almira memaparkan pengalamannya membuat buku hingga diterima oleh penerbit.

Inspirasi lainnya, ketika Almira membagi kiat bagaimana menjadi penulis buku yang baik. Salah satunya, harus memiliki daya tahan dalam melakukan revisi. Saat dibuka sesi interaksi berupa tanya jawab, sebagian besar peserta ingin bertanya termasuk saya. Semua pertanyaan pesertapun, dijawab secara tuntas oleh Almira.

Pada sesi talk show, adalah momen yang tepat untuk mendapat informasi dan inspirasi dari sejumlah narasumber. Makanya saya tidak ingin kehilangan momentum, dalam menyimak pemaparan dari setiap narasumber yang hadir.

Salahsatunya narasumber Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. Dimana menyampaikan soal prospek komoditi rumput laut kedepan. 

Sayangnya dalam materi ini, tidak dibuka sesi pertanyaan kepada peserta mengingat waktu yang terbatas. Padahal saya sudah siap untuk menyampaikan aspirasi soal rumput laut dan UMKM di Sulteng kepada pak Menteri.

Bersama tim kerja Kompasiana Widha Karina. Dok Pri
Bersama tim kerja Kompasiana Widha Karina. Dok Pri

Bersama tim kerja Kompasiana Musfi. Dok Pri
Bersama tim kerja Kompasiana Musfi. Dok Pri

Bersama tim kerja Kompasiana Nurul Asih yang pernah tinggal di Palu. Dok Pri
Bersama tim kerja Kompasiana Nurul Asih yang pernah tinggal di Palu. Dok Pri

Materi menarik juga disampaikan juru bicara Badan Otorita IKN Nusantara Troy Pantouw dengan tema IKN Nusantara Kota Dunia, Cerdas dan Hijau, Peradaban Baru Indonesia. Untuk materi ini dibuka sesi pertanyaan namun hanya dua orang. Makanya saya tidak mendapat kesempatan untuk bertanya.

Padahal saya sudah siap memberi pertanyaan terkait keberadaan daerah Sulteng sebagai penyangga utama IKN Nusantara. Baik dari suplai logistik pangan maupun bahan material pembangunan infrastruktur di IKN.

Usai materi, Nurulloh selaku moderator memberi atensi kepada saya sebelum narasumber meninggalkan tempat. Sayapun berkesempatan berbincang santai dengan Troy Pantouw selaku jubir Badan Otorita. Dimana dirinya berterima kasih atas sejumlah  masukan yang saya sampaikan.

Diskusi bersama Kompasianer Levina Litaay di lokasi Kompasianival. Dok Pri
Diskusi bersama Kompasianer Levina Litaay di lokasi Kompasianival. Dok Pri

Foto bareng diakhir kegiatan Kompasianival 2023. Dok Pri
Foto bareng diakhir kegiatan Kompasianival 2023. Dok Pri

Tidak rugi rasanya saya jauh-jauh dari Palu Sulteng hadir di Kompasianival. Saya bisa menyerap banyak atensi, interaksi dan inspirasi dari semua elemen yang terlibat di Kompasianival 2023. Terkhusus insan kompasianer yang berasal dari berbagai latar belakang sosial dan profesi. 

Dari sesi talk show, workshop class, penyerahan Kompasiana Award, hingga hiburan live musik, semua berkesan dan menginspirasi. Terima kasih Kompasianival 2023 banyak informasi, pengetahuan dan pertemanan baru yang didapatkan. 

Dari mereka yang mendapatkan penghargaan Kompasiana Award, saya mendapat inspirasi bahwa siapa yang berprestasi akan mendapat apresiasi. Bahwa mereka yang menginspirasi sangat layak untuk diteladani.  

Maka teruslah berbagi literasi sembari terus mengasah diri dan menambah pengetahuan. Ada waktunya apresiasi dan penghargaan akan datang menghampiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun