Saat menghampiri saya, ketiganya menanyakan kisah perjalanan saya menggunakan kapal laut yang menurut mereka berkesan dan butuh pengorbanan. Padahal bagi saya yang terbiasa naik kapal laut, merupakan perjalanan biasa hanya saja durasinya agak lama.
Bersama mereka, saya terlibat interaksi dan sharing informasi yang cukup intens. Sesaat kemudian menghampiri ibu Levina Litaay, sosok kompasianer yang menurut saya sangat inspiratif dan mumpuni. Dimana banyak menulis soal keberadaan pulau-pulau pesisir, maritim. dan potensi desa di Propinsi Maluku.
Ia menyapa saya dan memberi atensi atas pertanyaan saya sampaikan dalam sesi talk show bersama narasumber dari Pushidrosal TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut (KH) Nawanto Budi Sukotjo. Saya bisa bertanya karena diberi kesempatan oleh Widha Karina selaku moderator.Â
Memang dalam sesi ini saya berkesempatan bertanya  tentang sejauhmana penelitian Pushidrosal TNI AL terhadap potensi kerawanan di perairan Selat Makassar yang diprediksi akan ramai oleh tol laut, ketika IKN pindah ke Kalimantan Timur.
Saya sendiri memberi atensi yang sana kepada ibu Levina Litaay yang juga turut bertanya kepada narasumber. Dari saling sapa, kamipun terlibat diskusi menarik, terkait sepak terjangnya dalam mengadvokasi masyarakat sejumlah desa yang ada di Propinsi Maluku.
Bukan itu saja, beliau turut mendampingi sejumlah Kades untuk menyampaikan aspirasi ke Istana Presiden dan Kementerian di Jakarta.Â
Bahkan turut memperjuangkan agar program di Kementerian, bisa turun ke desa tertinggal yang ada di Maluku. "Wah ini keren dan menginspirasi bu," ujar saya.
Interaksi selanjutnya saat bersama kompasianer Edrida Pulungan usai mengikuti workshop clas tentang menulis buku. Â Edrida sendiri sudah menerbitkan buku dan juga menjadi founder lembaga yang bergerak di bidang penguatan literasi.
Interaksi dan sharing bersama Edrida Pulungan sangat bermanfaat, mengingat  sudah sering menjadi narasumber dan fasilitator untuk kegiatan bertaraf internasional. Banyak informasi dan masukan yang saya dapat selama sharing dengan beliau.